IPW Sayangkan Pertemuan Petinggi Polri dan Timses Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) meminta agar Kapolri Jenderal Sutarman segera menjelaskan dan mengklarifikasi adanya pertemuan petinggi Polri dengan tim sukses (timses) pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
"Bagaimana pun pertemuan itu bisa mengganggu netralitas Polri pada Pilpres 2014," ujar Neta saat dihubungi Sindonews, Rabu (11/6/2014).
Kata Neta, IPW sangat menyayangkan adanya pertemuan elite Polri dengan Tim Sukses Jokowi-JK di ruang publik tersebut. Lanjut dia, selain bisa mengganggu netralitas Polri, akan tetapi juga bisa membuat polarisasi antar aparat keamanan di Pilpres 2014.
"Polarisasi yang muncul itu seolah-olah Polri mendukung Jokowi-JK dan TNI mendukung Prabowo-Hatta. Soalnya, selama ini isu yg dimunculkan adalah Babinsa-Babinsa seolah olah dikerahkan untuk mendukung Prabowo-Hatta," tegasnya.
Apabila hal ini dibiarkan, Neta berpendapat polarisasi ini bisa berdampak negatif untuk situasi politik menjelang Pilpres 2014 maupun bagi situasi keamanan nasional jangka panjang.
"Bagaimana pun masyarakat tidak akan rela, jika aparat TNI dan Polri konflik hanya karena dukung mendukung capres di Pilpres 2014," pungkasnya.
"Bagaimana pun pertemuan itu bisa mengganggu netralitas Polri pada Pilpres 2014," ujar Neta saat dihubungi Sindonews, Rabu (11/6/2014).
Kata Neta, IPW sangat menyayangkan adanya pertemuan elite Polri dengan Tim Sukses Jokowi-JK di ruang publik tersebut. Lanjut dia, selain bisa mengganggu netralitas Polri, akan tetapi juga bisa membuat polarisasi antar aparat keamanan di Pilpres 2014.
"Polarisasi yang muncul itu seolah-olah Polri mendukung Jokowi-JK dan TNI mendukung Prabowo-Hatta. Soalnya, selama ini isu yg dimunculkan adalah Babinsa-Babinsa seolah olah dikerahkan untuk mendukung Prabowo-Hatta," tegasnya.
Apabila hal ini dibiarkan, Neta berpendapat polarisasi ini bisa berdampak negatif untuk situasi politik menjelang Pilpres 2014 maupun bagi situasi keamanan nasional jangka panjang.
"Bagaimana pun masyarakat tidak akan rela, jika aparat TNI dan Polri konflik hanya karena dukung mendukung capres di Pilpres 2014," pungkasnya.
(kri)