Pihak Bawaslu Berdoa agar Jokowi Penuhi Panggilan
A
A
A
JAKARTA - Hingga sore hari belum ada informasi mengenai kehadiran bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengklarifikasi dugaan curi start kampanye saat pengambilan nomor urut capres dan cawapres di kantor KPU, Minggu 1 Juni 2014.
Pimpinan Bawaslu, Nasrullah berharap capres bernomor urut dua itu bersedia memenuhi panggilan Bawaslu hari ini. Bawaslu sangat berharap mendapatkan penjelasan langsung dari Jokowi.
"Kita berdoa, mudah-mudahan saja bisa hadir. Paling tidak kami bisa bertatap muka, dan menanyakan secara langsung," ujar Nasrullah, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Informasi yang didapat Bawaslu dari tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta non aktif itu bersedia datang penuhi panggilan Bawaslu. Namun, Jokowi diketahui masih sibuk dengan urusan kegiatan kampanye nasional terbuka.
Menurut Nasrullah, jika pada panggilan yang ketiga Jokowi kembali mangkir, maka pihak Bawaslu akan mengambil keputusan. Sebab, Bawaslu hanya memberi kesempatan selama tiga kali kepada pihak terlapor untuk melakukan klarifikasi.
"Saya pikir nanti Bawaslu akan mengambil sebuah sikap. Jadi itu pasti sudah kami persiapkan," tambahnya.
Seperti diketahui, Bawaslu akan memutuskan dugaan curi start kampanye yang dilakukan Jokowi berdasarkan dokumen dan surat tertulis yang diserahkan Jokowi pada pemanggilan pertama, jika Jokowi memilih tetap 'mangkir' memenuhi panggilan Bawaslu.
Pimpinan Bawaslu, Nasrullah berharap capres bernomor urut dua itu bersedia memenuhi panggilan Bawaslu hari ini. Bawaslu sangat berharap mendapatkan penjelasan langsung dari Jokowi.
"Kita berdoa, mudah-mudahan saja bisa hadir. Paling tidak kami bisa bertatap muka, dan menanyakan secara langsung," ujar Nasrullah, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Informasi yang didapat Bawaslu dari tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta non aktif itu bersedia datang penuhi panggilan Bawaslu. Namun, Jokowi diketahui masih sibuk dengan urusan kegiatan kampanye nasional terbuka.
Menurut Nasrullah, jika pada panggilan yang ketiga Jokowi kembali mangkir, maka pihak Bawaslu akan mengambil keputusan. Sebab, Bawaslu hanya memberi kesempatan selama tiga kali kepada pihak terlapor untuk melakukan klarifikasi.
"Saya pikir nanti Bawaslu akan mengambil sebuah sikap. Jadi itu pasti sudah kami persiapkan," tambahnya.
Seperti diketahui, Bawaslu akan memutuskan dugaan curi start kampanye yang dilakukan Jokowi berdasarkan dokumen dan surat tertulis yang diserahkan Jokowi pada pemanggilan pertama, jika Jokowi memilih tetap 'mangkir' memenuhi panggilan Bawaslu.
(maf)