Gus Sholah Bantah Dukung Jokowi-JK

Selasa, 03 Juni 2014 - 16:37 WIB
Gus Sholah Bantah Dukung Jokowi-JK
Gus Sholah Bantah Dukung Jokowi-JK
A A A
JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Shalahuddin Wahid membantah telah memberikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Ah enggak benar itu, siapa bilang?" kata Gus Sholah sapaan Kiai Shalahuddin Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, (3/6/2014).

Adik Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan belum memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presidan (capres dan cawapres).

"Enggak mungkin mendukung yang kita sendiri enggak tahu apa yang akan dia (capres) lakukan untuk pesantren ke depan," tuturnya.

Sebelumnya, beredar kabar Gus Sholah sudah menjatuhkan pilihan untuk mendukung Jokowi-JK pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.

Gus Sholah menegaskan tidak akan mempengaruhi masyarakat sekitar, santri dan alumni supaya memilih salah satu pasangan capres-cawapres.

"Sampai saat ini saya tidak ingin mempengaruhi siapapun di lingkungan pesantren ini untuk mendukung salah satu calon. Mereka bebas pilih siapa saja," tuturnya.

Kendati demikian, Gus Sholah bersama para kiai pesantren se Indonesia berencana menggelar pertemuan dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla.

"kita ingin mendengarkan bagianmana visi misi keduanya yang bertujuan untuk memajukan dan mendayagunakan‎ pesantren selama kepemimpinan mereka ke depan," tutur Ketua Dewan Pembina Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MPPPI) itu.

Sekretaris Jenderal MPPPI Kiai Syafiullah Muzammil belum ada pimpinan pesantren tersebut yang secara kelembagaan menyatakan dukungannya kepada salah satu pasangan Capres-Cawapres.

"Sejauh ini para kiai pesantren besar itu belum menentukan sikap akan mendukung siapa. Jadi tolong ini diluruskan ya," ungkap Pengasuh Ponpes Al-Asfa Yogyakarta itu.

Dia juga menyayangkan pihak tertentu yang menklaim bahwa sejumlah pesantren telah mendukung salah satu pasangan calon. "Kami sangat menyayangkan klaim seperti itu, itu jelas tidak mendidik kepada masyarakat. Jangan hanya karena pernah sowan ke beberapa pesantren tersebut lantas mengklaim telah mendapat dukungan," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7118 seconds (0.1#10.140)