SBY Sindir Head to Head Prabowo vs Jokowi
SBY Sindir Head to Head Prabowo vs Jokowi
A
A
A
BOGOR - Pertarungan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla di Pilpres 2014 disindir oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sindiran itu diungkapkan Presiden SBY saat memberikan pengarahan di acara Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/6/2014).
Presiden SBY mengatakan bahwa Pilpres 2014 kali ini berbeda dengan Pilpres sebelumnya. Saat ini Pilpres langsung final, tanpa babak penyisihan alias hanya satu putaran.
"Tahun 2004 dulu ada penyisihan, ada lima pasang. Ada Ibu Megawati, ada Pak Hamzah Haz, ada Pak Amien Rais, ada Pak Wiranto, ada saya. Setelah itu baru putaran kedua. Sehingga tidak terlalu keras," ujar Presiden SBY.
Lebih lanjut dia menuturkan, pada Pilpres 2009, meskipun satu putaran diikuti tiga pasangan capres dan cawapres. "Meskipun satu putaran tetapi ada tiga pasang, Ibu Megawati, Pak Jusuf Kalla dan saya. Sehingga tidak terlalu keras," ungkapnya.
"Nah sekarang ini belum-belum sudah head to head. Sudah final, ibaratnya sudah 12 pas satu sama lain. Belum perang di social media, benar?" tanya SBY kepada para peserta.
Para peserta pun serempak mengiyakan menanggapi pertanyaan SBY.
"Social media luar biasa. Saya kadang-kadang juga senang rakyat kita peduli dengan politik. Tapi juga prihatin bahasanya, kata-katanya, ungkapan-ungkapannya melebihi kepatutan. Mari kita bersama-sama mendidik dan mencerdaskan bangsa kita," tuturnya.
Sindiran itu diungkapkan Presiden SBY saat memberikan pengarahan di acara Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/6/2014).
Presiden SBY mengatakan bahwa Pilpres 2014 kali ini berbeda dengan Pilpres sebelumnya. Saat ini Pilpres langsung final, tanpa babak penyisihan alias hanya satu putaran.
"Tahun 2004 dulu ada penyisihan, ada lima pasang. Ada Ibu Megawati, ada Pak Hamzah Haz, ada Pak Amien Rais, ada Pak Wiranto, ada saya. Setelah itu baru putaran kedua. Sehingga tidak terlalu keras," ujar Presiden SBY.
Lebih lanjut dia menuturkan, pada Pilpres 2009, meskipun satu putaran diikuti tiga pasangan capres dan cawapres. "Meskipun satu putaran tetapi ada tiga pasang, Ibu Megawati, Pak Jusuf Kalla dan saya. Sehingga tidak terlalu keras," ungkapnya.
"Nah sekarang ini belum-belum sudah head to head. Sudah final, ibaratnya sudah 12 pas satu sama lain. Belum perang di social media, benar?" tanya SBY kepada para peserta.
Para peserta pun serempak mengiyakan menanggapi pertanyaan SBY.
"Social media luar biasa. Saya kadang-kadang juga senang rakyat kita peduli dengan politik. Tapi juga prihatin bahasanya, kata-katanya, ungkapan-ungkapannya melebihi kepatutan. Mari kita bersama-sama mendidik dan mencerdaskan bangsa kita," tuturnya.
(hyk)
Explore More