Jokowi Dituding Curi Start Kampanye
A
A
A
JAKARTA - Ajakan Calon Presiden (Capres) Joko Widodo untuk memilih nomor urut 2 saat rangkaian proses pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dianggap sebagai bentuk curi start kampanye.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani menilai peryataan itu bisa dikategorikan pelanggaran kampanye.
"Jokowi sudah melakukan pelanggaran. Dengan pernyataannya untuk memilih nomor 2, dia sudah memulai kampanye duluan. Padahal jadwalnya baru dimulai lusa," ujar Ahmad Yani kepada Sindonews melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2104).
Atas dasar itulah dia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera menindaklanjuti. Apalagi, kata Ahmad Yani pernyataan ini disampaikan Joko Widodo di depan Komisioner KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Permantau Pemilu (DKPP).
"Kalau tidak, buat apa kita bikin aturan. Ketua KPU sendiri sudah menyatakan kedua pasangan capres tidak boleh melanggar waktu kampanye yang telah ditentukan," tandasnya.
Setelah mengambil nomor urut, pihak KPU memberi kesempatan kepada para capres untuk menyampaikan orasinya selama tiga menit. Pada saat itulah diakhir orasinya, Capres Joko Widodo mengajak untuk memilih nomor urut 2.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani menilai peryataan itu bisa dikategorikan pelanggaran kampanye.
"Jokowi sudah melakukan pelanggaran. Dengan pernyataannya untuk memilih nomor 2, dia sudah memulai kampanye duluan. Padahal jadwalnya baru dimulai lusa," ujar Ahmad Yani kepada Sindonews melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2104).
Atas dasar itulah dia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera menindaklanjuti. Apalagi, kata Ahmad Yani pernyataan ini disampaikan Joko Widodo di depan Komisioner KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Permantau Pemilu (DKPP).
"Kalau tidak, buat apa kita bikin aturan. Ketua KPU sendiri sudah menyatakan kedua pasangan capres tidak boleh melanggar waktu kampanye yang telah ditentukan," tandasnya.
Setelah mengambil nomor urut, pihak KPU memberi kesempatan kepada para capres untuk menyampaikan orasinya selama tiga menit. Pada saat itulah diakhir orasinya, Capres Joko Widodo mengajak untuk memilih nomor urut 2.
(kur)