Ssst, Ini Rahasia Keluarga Jokowi
A
A
A
KARANGANYAR - Selama ini publik hanya mengetahui kehidupan capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) saat dewasa hingga karirnya di dunia politik. Namun, ternyata publik belum banyak yang mengetahui kehidupan keluarga mantan Wali Kota Solo ini sebenarnya.
Mulai dari kehidupan keluarga Jokowi yang ternyata bukan berasal dari keluarga tak mampu yang selama ini selalu menjadi ikon kesederhanaan Jokowi. Termasuk, keluarga Jokowi yang ternyata belum pernah sekalipun merasakan sakitnya digusur, yang selama ini banyak beredar.
Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, sebuah desa kecil yang berjarak 25 KM dari pusat Kota Karanganyar atau 15 KM dari Kota Solo, di sinilah keluarga besar Jokowi tinggal.
Tak sulit untuk menemukan dimana keluarga Jokowi ini tinggal. Saat tiba di desa ini, mayoritas warga sudah pasti tahu dimana keluarga Jokowi tinggal. Namun sayangnya, Heru Purnomo adik bungsu dari ayah Jokowi yang masih bertahan tinggal di desa tersebut dengan membuka toko serba ada, tengah tidak berada di rumah.
Tiba di kediaman mantan bayan (Kepala Dusun) Kragan Marbi (80). Setelah mengutarakan maksud dan kedatangan, Marbi menceritakan kalau dahulu dirinya tersebut anak buah kakek dari Jokowi, Wiryo Miharjo.
Menurut Marbi, kalau ada yang mengatakan bila Jokowi berasal dari keluarga tak mampu, salah besar. Sebab, saat masih hidup, kakek Jokowi yang asli Karanganyar ini dahulunya adalah seorang Kepala Desa.
"Wiryo Miharjo orang terpandang di desa ini. Beliau Kepala Desa di tempat ini. Bahkan Wiryo itu bisa dikatakan Kepala Desa seumur hidup. Saya tahu pasti itu, karena saya dulunya bawahan Wiryo," papar Marbi saat ditemui di kediamannya, di Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (27/5/2014).
Marbi mengatakan selain Wiji ayah dari Jokowi, Wiryo Miharjo memiliki lima orang anak yaitu Wahyono, Mulyono, JokO Sudarsono, Heru Purnomo. Dan ayah Jokowi sendiri,Wiji merupakan anak tertua dari lima bersaudara tersebut.
Menurut Marbi, meskipun memiliki lima orang anak, Wiryo Miharjo tak kesulitan dalam menafkahi. Pasalnya seluruh anak-anak Wiryo, termasuk ayah Jokowi diberi satu persatu warisan.
"Ayah Jokowi sendiri, Wiji, diberi selepan (penggilingan padi) sebelum akhirnya selepan itu dijual ke saya pada tahun 1977 seharga Rp6 juta. Penggilingan padi itu dijual bukan karena kesulitan ekonomi, tapi karena Wiji pindah ke Sumber Solo, sekitar 30 tahun yang lalu," paparnya.
Meskipun Wiji telah menjual penggilingan padi, namun Wiryo Miharjo tetap memberikan modal kepada Wiji. Hanya saja, Marbi tak mengetahui pasti usaha apa yang diberikan Wiryo kepada anak tertuanya tersebut.
Yang Marbi tahu, Wiji selanjutnya pindah dari Karanganyar menuju tempat tinggalnya saat ini di sekitar Balaikambang hingga sekarang.
"Terus terang saya kaget waktu dengar kalau katannya Jokowi tiga kali digusur. Setahu saya, sejak pindah hingga saat ini, rumahnya tidak pernah pindah-pindah. Ya di situ terus. Kalau tidak salah di depannya sekarang ada garasi bus Damri," ungkapnya.
Hal senada diutarakan warga lainnya Kasurin (60) yang mengaku sangat akrab dengan Wiji, ayah Jokowi. Meskipun bukan teman seumuran dengan Wiji, karena Wiji anak kepala desa dimana dirinya tinggal, praktis sebagai warga biasa merasa bangga bisa berteman dengannya.
"Yen wong jowo bilang, keluargane Jokowi, si Wiji kui balung gajah. Ora bener yen ono sing ngomong keluargane Jokowi kui wong ora mampu. Bondone tanah okeh ning endi-endi. (Kalau orang jawa bilang, keluarganya Jokowi, si Wiji (ayah Jokowi) itu dari keluarga mampu. Tidak benar kalau ada yang bilang keluarganya Jokowi orang tidak mampu. Harta tanah banyak dan ada dimana-mana)," paparnya.
Mulai dari kehidupan keluarga Jokowi yang ternyata bukan berasal dari keluarga tak mampu yang selama ini selalu menjadi ikon kesederhanaan Jokowi. Termasuk, keluarga Jokowi yang ternyata belum pernah sekalipun merasakan sakitnya digusur, yang selama ini banyak beredar.
Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, sebuah desa kecil yang berjarak 25 KM dari pusat Kota Karanganyar atau 15 KM dari Kota Solo, di sinilah keluarga besar Jokowi tinggal.
Tak sulit untuk menemukan dimana keluarga Jokowi ini tinggal. Saat tiba di desa ini, mayoritas warga sudah pasti tahu dimana keluarga Jokowi tinggal. Namun sayangnya, Heru Purnomo adik bungsu dari ayah Jokowi yang masih bertahan tinggal di desa tersebut dengan membuka toko serba ada, tengah tidak berada di rumah.
Tiba di kediaman mantan bayan (Kepala Dusun) Kragan Marbi (80). Setelah mengutarakan maksud dan kedatangan, Marbi menceritakan kalau dahulu dirinya tersebut anak buah kakek dari Jokowi, Wiryo Miharjo.
Menurut Marbi, kalau ada yang mengatakan bila Jokowi berasal dari keluarga tak mampu, salah besar. Sebab, saat masih hidup, kakek Jokowi yang asli Karanganyar ini dahulunya adalah seorang Kepala Desa.
"Wiryo Miharjo orang terpandang di desa ini. Beliau Kepala Desa di tempat ini. Bahkan Wiryo itu bisa dikatakan Kepala Desa seumur hidup. Saya tahu pasti itu, karena saya dulunya bawahan Wiryo," papar Marbi saat ditemui di kediamannya, di Dusun Kauman Desa Kragen, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (27/5/2014).
Marbi mengatakan selain Wiji ayah dari Jokowi, Wiryo Miharjo memiliki lima orang anak yaitu Wahyono, Mulyono, JokO Sudarsono, Heru Purnomo. Dan ayah Jokowi sendiri,Wiji merupakan anak tertua dari lima bersaudara tersebut.
Menurut Marbi, meskipun memiliki lima orang anak, Wiryo Miharjo tak kesulitan dalam menafkahi. Pasalnya seluruh anak-anak Wiryo, termasuk ayah Jokowi diberi satu persatu warisan.
"Ayah Jokowi sendiri, Wiji, diberi selepan (penggilingan padi) sebelum akhirnya selepan itu dijual ke saya pada tahun 1977 seharga Rp6 juta. Penggilingan padi itu dijual bukan karena kesulitan ekonomi, tapi karena Wiji pindah ke Sumber Solo, sekitar 30 tahun yang lalu," paparnya.
Meskipun Wiji telah menjual penggilingan padi, namun Wiryo Miharjo tetap memberikan modal kepada Wiji. Hanya saja, Marbi tak mengetahui pasti usaha apa yang diberikan Wiryo kepada anak tertuanya tersebut.
Yang Marbi tahu, Wiji selanjutnya pindah dari Karanganyar menuju tempat tinggalnya saat ini di sekitar Balaikambang hingga sekarang.
"Terus terang saya kaget waktu dengar kalau katannya Jokowi tiga kali digusur. Setahu saya, sejak pindah hingga saat ini, rumahnya tidak pernah pindah-pindah. Ya di situ terus. Kalau tidak salah di depannya sekarang ada garasi bus Damri," ungkapnya.
Hal senada diutarakan warga lainnya Kasurin (60) yang mengaku sangat akrab dengan Wiji, ayah Jokowi. Meskipun bukan teman seumuran dengan Wiji, karena Wiji anak kepala desa dimana dirinya tinggal, praktis sebagai warga biasa merasa bangga bisa berteman dengannya.
"Yen wong jowo bilang, keluargane Jokowi, si Wiji kui balung gajah. Ora bener yen ono sing ngomong keluargane Jokowi kui wong ora mampu. Bondone tanah okeh ning endi-endi. (Kalau orang jawa bilang, keluarganya Jokowi, si Wiji (ayah Jokowi) itu dari keluarga mampu. Tidak benar kalau ada yang bilang keluarganya Jokowi orang tidak mampu. Harta tanah banyak dan ada dimana-mana)," paparnya.
(kri)