Negatif Campaign Perlu Untuk Ketahui Sisi Lain Capres

JAKARTA - Black Campaign atau kampanye hitam yang dilakukan pendukung calon presiden (capres), dinilai tak seharusnya dilakukan. Justru yang harus dilakukan adalah negatif campaign.

Pernyataan itu dikemukakan Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan. Menurutnya, negatif campaign bukan sesuatu yang salah.

"Sehingga masyarakat menjadi tahu, sisi negatif atau sisi lain dari calon yang ada. Jadi bukan informasi yang dibuat-buat, melainkan fakta yang sesuai dengan calon tersebut," kata Syahganda saat dihubungi Sindonews, Jumat 23 Mei 2014 malam.

Menurutnya, dalam demokrasi Indonesia yang tengah tumbuh, adanya black campaign dinilai wajar. Pasalnya, masyarakat saat ini masih proses belajar untuk memahami demokrasi yang sesungguhnya.

"Black campaign muncul karena masyarakat kita baru belajar demokrasi. Wajar jika muncul kampanye seperti itu. Tentu ini harus menjadi perhatian keamanan, agar munculnya black campaign ini tidak menyulut emosi masyarakat menjadi konflik," pungkasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kampanye hitam yang dilakukan pendukung capres, sebisa mungkin diantisipasi aparat keamanan. Sehingga kampanye di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, bisa berjalan tertib.