PPI Ingin Harkitnas Jadi Momentum Memajukan Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dinilai bukan hanya ritual mengenang kisah perjuangan masa lalu. Hari bersejarah ini harus dijadikan momentum untuk memajukan bangsa.
Fungsionaris Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod Al Barbasy mengatakan, semangat Harkitnas perlu digelorakan kembali melalui tindakan nyata untuk memajukan Indonesia.
"Praktis sejak awal negara ini merdeka kekayaan alam lebih banyak dinikmati oleh asing," kata Ma'mun ditemui di sela acara Musyawarah Koordinasi Nasional (Mukornas) PPI di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Menurut dia, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak berbanding lurus dengan kondisi kehidupan masyarakatnya. Bahkan dikatakannya negeri ini masih bergantung terhadap negara lain dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat di dalam negeri.
"Hampir semua diimpor dari negara lain. Kondisi masyarakat masih tertindas oleh sistem yang telah dibuat oleh rezim yang berkuasa," ujarnya.
Ormas yang dipimpin Anas Urbaningrum itu menekankan agar Hari Kebangkitan Nasional dimaknai sebagai momentum penting untuk bangkit. PPI juga mengingatkan agar kepemimpinan mendatang harus berani meletakkan kepentingan nasional di atas segalanya.
"Sudah saatnya bagi pemimpin terpilih nanti menjadikan kekayaan yang ada hanya untuk rakyat Indonesia," ujarnya.
Presiden mendatang, kata Ma'mun, harus menempatkan kepentingan nasional sebagai pijakan utama, bukan kepentingan partai dan kelompok.
Dia menilai kemandirian bangsa, baik sektor pangan maupun energi, merupakan persoalan fundamental dan mendesak untuk disikapi. "Untuk itu presiden yang terpilih nanti harus berani melepaskan kepentingan golongan," ucap Ma'mun.
Menurut dia, pemimpin ke depan harus berupaya menjadikan negara ini sebagai bangsa besar, yang tidak lagi bergantung pada negara lain. "Pilpres seharusnya dijadikan momentum menuju Indonesia bangkit. Capres harus membuktikan janjinya memajukan Indonesia," tuturnya.
Sekretaris Jenderal PPI I Gede Pasek Suardika mengatakan, momentum Kebangkitan Nasional menjadi semangat dalam Mukornas PPI kali ini, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan. Itu terlihat dari tema mukornas yakni Jalan Kebangkian, Indonesia untuk Indonesia.
"Semangat dan gelora kebangsaan kaum pergerakan akan tetap ada dalam menghadapi masalah kebangsaan," kata Pasek.
Menurut dia, organisasinya akan terus mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia. PPI juga bertekad memberikan penyadaran mengenai kebangsaan, kenegaraan, dan masalah kemasyarakatan. Berbagai upaya itu diharapkan memberi sumbangsi positif bagi kemajuan bangsa.
Fungsionaris Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod Al Barbasy mengatakan, semangat Harkitnas perlu digelorakan kembali melalui tindakan nyata untuk memajukan Indonesia.
"Praktis sejak awal negara ini merdeka kekayaan alam lebih banyak dinikmati oleh asing," kata Ma'mun ditemui di sela acara Musyawarah Koordinasi Nasional (Mukornas) PPI di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Menurut dia, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak berbanding lurus dengan kondisi kehidupan masyarakatnya. Bahkan dikatakannya negeri ini masih bergantung terhadap negara lain dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat di dalam negeri.
"Hampir semua diimpor dari negara lain. Kondisi masyarakat masih tertindas oleh sistem yang telah dibuat oleh rezim yang berkuasa," ujarnya.
Ormas yang dipimpin Anas Urbaningrum itu menekankan agar Hari Kebangkitan Nasional dimaknai sebagai momentum penting untuk bangkit. PPI juga mengingatkan agar kepemimpinan mendatang harus berani meletakkan kepentingan nasional di atas segalanya.
"Sudah saatnya bagi pemimpin terpilih nanti menjadikan kekayaan yang ada hanya untuk rakyat Indonesia," ujarnya.
Presiden mendatang, kata Ma'mun, harus menempatkan kepentingan nasional sebagai pijakan utama, bukan kepentingan partai dan kelompok.
Dia menilai kemandirian bangsa, baik sektor pangan maupun energi, merupakan persoalan fundamental dan mendesak untuk disikapi. "Untuk itu presiden yang terpilih nanti harus berani melepaskan kepentingan golongan," ucap Ma'mun.
Menurut dia, pemimpin ke depan harus berupaya menjadikan negara ini sebagai bangsa besar, yang tidak lagi bergantung pada negara lain. "Pilpres seharusnya dijadikan momentum menuju Indonesia bangkit. Capres harus membuktikan janjinya memajukan Indonesia," tuturnya.
Sekretaris Jenderal PPI I Gede Pasek Suardika mengatakan, momentum Kebangkitan Nasional menjadi semangat dalam Mukornas PPI kali ini, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan. Itu terlihat dari tema mukornas yakni Jalan Kebangkian, Indonesia untuk Indonesia.
"Semangat dan gelora kebangsaan kaum pergerakan akan tetap ada dalam menghadapi masalah kebangsaan," kata Pasek.
Menurut dia, organisasinya akan terus mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia. PPI juga bertekad memberikan penyadaran mengenai kebangsaan, kenegaraan, dan masalah kemasyarakatan. Berbagai upaya itu diharapkan memberi sumbangsi positif bagi kemajuan bangsa.
(dam)