Timses Kedua Capres Diminta Kedepankan Kampanye Simpatik

Selasa, 20 Mei 2014 - 09:07 WIB
Timses Kedua Capres...
Timses Kedua Capres Diminta Kedepankan Kampanye Simpatik
A A A
JAKARTA - Meski pertarungan Pilpres 2014 baru akan dimulai antara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun gesekan sudah mulai terjadi antara pendukung kedua kubu di dunia sosial media sejak jauh hari.

Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengingatkan agar partai politik dan tim pemenangan beserta capres-cawapres kedua kubu harus mengedepankan kampanye yang simpatik dan cerdas. Kampanye simpatik tentu dengan menerapkan strategi kampanye yang bisa menarik publik agar memilih kandidat yang bersangkutan.

"Caranya bisa macam-macam, yang penting bahwa cara apapun yang digunakan jangan sampai menyerang lawan politik. Jangan menjadikan kekurangan lawan untuk mengambil keuntungan sendiri," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (20/5/2014).

Menurutnya, kampanye yang cerdas adalah kampanye yang mengutamakan penyampaian gagasan, ide, dan program. Ia berpendapat, sudah seharusnya kampanye pilpres harus mengedepankan hal tersebut.

"Kandidat dan tim kampanye harus fokus pada isu dan gagasan. Gagasan dan isu itu yang kemudian mendorong pemilih untuk menentukan pilihan mereka," jelasnya.

Kampanye yang cerdas juga harus mengutamakan cara-cara bermartabat. Cara yang bermartabat ini harus dibutkikan melalui kerja keras, bukan cara-cara pragmatis dengan memberikan atau membagikan duit ke pemilih.

"Mental pemilih akan hancur jika cara-cara transaksional masih jadi andalan. Untuk itu penting kiranya bagi pasangan calon untuk mengungkap tuntas dan terbuka ke publik jumlah dana kampanye mereka," tandasnya.

Ia menilai, para kandidat yang tidak mau terbuka harus dikategorikan sebagai kandidat tak berintegritas, ketika tak bersedia mengungkapkan modal kampanye mereka. Kata dia, itu salah satu ciri khas awal kegemaran capres-cawapres untuk melakukan korupsi saat berkuasa.

"Sudah saatnya akuntabilitas calon presiden dan wapres diejawantahkan sejak dini melalui kampanye. Jadi apa yang diucapkan sebagai janji kampanye harus dibuktikan sejak saat dimana sang capres-cawapres mengucapkan janji mereka," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1043 seconds (0.1#10.140)