Prabowo-Hatta Unggul Dari Sisi Mesin Politik
A
A
A
JAKARTA - Dua pasangan capres-cawapres dipastikan akan bertarung di Pilpres 2014 yakni pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. Bagaimana potensi keduanya dalam memenangi pertarungan di pilpres nanti?
Pengamat Politik dan Pemilu dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahudin menilai, Prabowo dan Jokowi sama-sama berpeluang memenangkan Pilpres 2014, karena modal yang dimiliki oleh masing-masing kandidat relatif berimbang.
"Dari sejumlah variabel yang mempengaruhi kemenangan kandidat, Jokowi unggul atas Prabowo untuk sebagian, tetapi untuk sebagian variabel yang lain Prabowo lebih unggul atas Jokowi," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (20/5/2014).
Terkait basis dukungan pemilih, misalnya, Jokowi punya modal dukungan dari empat parpol yang pada pileg kemarin dipilih oleh hampir 40 persen pemilih, sedangkan Prabowo didukung oleh enam parpol yang dipilih oleh hampir 49 persen pemilih.
"Di kubu Jokowi, PDIP dan Nasdem saya kira akan dapat menjaga utuh suara pemilih mereka saat pileg lalu agar tidak lari ke Prabowo," ucapnya.
Demikian pula dengan Gerindra, PAN, dan PKS yang dapat dipastikan mampu mengkonsolidasikan pemilih mereka untuk tidak beralih ke Jokowi.
"Prabowo bisa lebih beruntung apabila Golkar sungguh-sungguh mendukung Prabowo, dan tidak bermain di dua kaki. Bagaimanapun harus diakui mesin Partai Golkar itu bagus sekali, seperti halnya mesin PKS," pungkasnya.
Pengamat Politik dan Pemilu dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Said Salahudin menilai, Prabowo dan Jokowi sama-sama berpeluang memenangkan Pilpres 2014, karena modal yang dimiliki oleh masing-masing kandidat relatif berimbang.
"Dari sejumlah variabel yang mempengaruhi kemenangan kandidat, Jokowi unggul atas Prabowo untuk sebagian, tetapi untuk sebagian variabel yang lain Prabowo lebih unggul atas Jokowi," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Selasa (20/5/2014).
Terkait basis dukungan pemilih, misalnya, Jokowi punya modal dukungan dari empat parpol yang pada pileg kemarin dipilih oleh hampir 40 persen pemilih, sedangkan Prabowo didukung oleh enam parpol yang dipilih oleh hampir 49 persen pemilih.
"Di kubu Jokowi, PDIP dan Nasdem saya kira akan dapat menjaga utuh suara pemilih mereka saat pileg lalu agar tidak lari ke Prabowo," ucapnya.
Demikian pula dengan Gerindra, PAN, dan PKS yang dapat dipastikan mampu mengkonsolidasikan pemilih mereka untuk tidak beralih ke Jokowi.
"Prabowo bisa lebih beruntung apabila Golkar sungguh-sungguh mendukung Prabowo, dan tidak bermain di dua kaki. Bagaimanapun harus diakui mesin Partai Golkar itu bagus sekali, seperti halnya mesin PKS," pungkasnya.
(kri)