PKB dan PDIP punya banyak kesamaan
PKB dan PDIP punya banyak kesamaan
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum DKN Garda Bangsa M. Hanif Dhakiri menyatakan, antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Parai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki banyak kesamaan pandangan.
Kesamaan itu, akan menjadi satu kekuatan yang maha dasyat, jika calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) disandingkan dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Seluruh kekuatan struktural dan kultural PKB, maupun NU akan lebih bisa all-out jika keduanya disandingkan. Dua kekuatan politik ini, NU dan Marhaen, merupakan pemegang saham utama NKRI, dan pengusung cita-cita Trisaksi Bung Karno," katanya, kepada wartawan, Jumat (16/5/2014).
Ditambahkan dia, sebagai tokoh politik, Cak Imin merupakan sosok pemimpin yang komplit. Muda, visioner, memiliki rekam jejak dan integritas yang bagus, berpengalaman di eksekutif dan legislatif, serta memiliki basis dukungan kuat dikalangan Nahdliyyin. Bekal ini dinilai cukup membangun NKRI.
"Dari sisi karakter kepemimpinan, kedua tokoh tersebut memiliki chemistry yang kuat dan cocok, sederhana dan tidak berjarak dengan rakyat. Hal ini selaras dengan gaya kepemimpinan dunia pesantren yang bersahaja dan egaliter," tukasnya.
Lebih jauh, pihaknya berharap Megawati akan mempertimbangkan usulannya, karena dinilai rasional dan sangat ideologis. Hingga diharapkan, dapat membangun satu tim yang tangguh dalam pembangunan bangsa.
Kesamaan itu, akan menjadi satu kekuatan yang maha dasyat, jika calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) disandingkan dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Seluruh kekuatan struktural dan kultural PKB, maupun NU akan lebih bisa all-out jika keduanya disandingkan. Dua kekuatan politik ini, NU dan Marhaen, merupakan pemegang saham utama NKRI, dan pengusung cita-cita Trisaksi Bung Karno," katanya, kepada wartawan, Jumat (16/5/2014).
Ditambahkan dia, sebagai tokoh politik, Cak Imin merupakan sosok pemimpin yang komplit. Muda, visioner, memiliki rekam jejak dan integritas yang bagus, berpengalaman di eksekutif dan legislatif, serta memiliki basis dukungan kuat dikalangan Nahdliyyin. Bekal ini dinilai cukup membangun NKRI.
"Dari sisi karakter kepemimpinan, kedua tokoh tersebut memiliki chemistry yang kuat dan cocok, sederhana dan tidak berjarak dengan rakyat. Hal ini selaras dengan gaya kepemimpinan dunia pesantren yang bersahaja dan egaliter," tukasnya.
Lebih jauh, pihaknya berharap Megawati akan mempertimbangkan usulannya, karena dinilai rasional dan sangat ideologis. Hingga diharapkan, dapat membangun satu tim yang tangguh dalam pembangunan bangsa.
(san)
Explore More