Mahfud MD salah satu kandidat kuat cawapres
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, partainya memiliki tiga opsi untuk menentukan calon pendamping Joko Widodo (Jokowi).
Eriko mengungkapkan, beberapa calon itu antara lain, mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.
"Sebenarnya menurut kami, media saja yang buat peluang Mahfud MD itu meredup. Karena di internal kami, dia itu termasuk yang diperhitungkan, diusulkan secara tegas, PKB mengusulkan Mahfud MD, tapi juga PKB tidak berkeberatan dengan JK, dan siapapun tokoh yang akan dipilih oleh Jokowi," kata Eriko saat diskusi bertajuk 'Menimbang Cawapres Jokowi dan Prospek Pilpres 2014, di Cikini, Jakarta, Kamis 15 Mei 2014.
Eriko mengatakan, sejak awal Jokowi memang cocok dengan tiga nama tersebut. Namun, terkait siapa yang pantas mendampinginya, PDIP terus melakukan penilaian di internal partai
Bahkan menurutnya, saat Jokowi melakukan kunjungan ke sejumlah ulama pesantren, Gubernur DKI Jakarta itu secara tegas menghendaki calon pendampingnya berasal dari kalangan ahli hukum.
"Ketika Jokowi silaturahmi, sowan ke kiai NU, salah satu yang disampaikan tokoh pendampingnya adalah yang menguasai di bidang hukum, tegas. Ini kan mengarah ke Mahfud. Jadi sekali lagi, semua ini masih berpeluang," ungkapnya.
Belum diumumkannya cawapres pendamping Jokowi hingga saat ini, tambah Eriko, karena PDIP masih menunggu waktu yang tepat. Pasalnya, pendamping Jokowi nanti diharapkan tidak hanya dapat melengkapi kekurangan yang ada di Jokowi, tapi juga mampu menaikkan elektabilitas Jokowi di pilpres nanti.
"Cawapres itu punya peran sentral, dapat mengangkat elektabilitas, dan menjadi penilaian masyarakat siapa yang akan dipilih," tutupnya.
Eriko mengungkapkan, beberapa calon itu antara lain, mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.
"Sebenarnya menurut kami, media saja yang buat peluang Mahfud MD itu meredup. Karena di internal kami, dia itu termasuk yang diperhitungkan, diusulkan secara tegas, PKB mengusulkan Mahfud MD, tapi juga PKB tidak berkeberatan dengan JK, dan siapapun tokoh yang akan dipilih oleh Jokowi," kata Eriko saat diskusi bertajuk 'Menimbang Cawapres Jokowi dan Prospek Pilpres 2014, di Cikini, Jakarta, Kamis 15 Mei 2014.
Eriko mengatakan, sejak awal Jokowi memang cocok dengan tiga nama tersebut. Namun, terkait siapa yang pantas mendampinginya, PDIP terus melakukan penilaian di internal partai
Bahkan menurutnya, saat Jokowi melakukan kunjungan ke sejumlah ulama pesantren, Gubernur DKI Jakarta itu secara tegas menghendaki calon pendampingnya berasal dari kalangan ahli hukum.
"Ketika Jokowi silaturahmi, sowan ke kiai NU, salah satu yang disampaikan tokoh pendampingnya adalah yang menguasai di bidang hukum, tegas. Ini kan mengarah ke Mahfud. Jadi sekali lagi, semua ini masih berpeluang," ungkapnya.
Belum diumumkannya cawapres pendamping Jokowi hingga saat ini, tambah Eriko, karena PDIP masih menunggu waktu yang tepat. Pasalnya, pendamping Jokowi nanti diharapkan tidak hanya dapat melengkapi kekurangan yang ada di Jokowi, tapi juga mampu menaikkan elektabilitas Jokowi di pilpres nanti.
"Cawapres itu punya peran sentral, dapat mengangkat elektabilitas, dan menjadi penilaian masyarakat siapa yang akan dipilih," tutupnya.
(maf)