Tidak mudah bagi Golkar untuk menjadi oposisi
A
A
A
Sindonews.com - Tidak mudah bagi Partai Golkar untuk mengambil sikap politik sebagai oposisi jika tidak berhasil menang dalam Pemilihan Presiden 2014. Sebab tidak sedikit kader partai berlambang pohon beringin itu yang menjadi kepala daerah.
"Bagaimana kami mengatakan sebagai suatu partai yang oposisi. Kalau ada kepala daerah dari partai kami atau dari partai yang menyatakan oposisi itu," ujar politikus Partai Golkar Bejo Rusdiantoro usai acara diskusi bertajuk Dinamika Politik Penentuan Pasangan Capres-Cawapres di Hotel Gren Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014).
Hal tersebut diungkapkan Bejo menanggapi pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah yang menilai Demokrat dan Golkar tidak akan mau berada di oposisi pada Pemerintahan periode 2014-2019 mendatang.
Bejo memberikan contoh, seandainya Golkar bersikap oposisi tapi ada kadernya yang menjadi kepala daerah. "Dimana oposisinya? Kami tidak bisa mengatakan kami oposisi ataupun tidak oposisi," tutur Sekretaris Jenderal Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa partainya lebih banyak memiliki pengalaman di pemerintahan. "Kami tidak mengatakan secara saklek mutlak bahwa diri kita diluar atau didalam pemerintahan, karena kerja sama antar politik di republik ini begitu cair," ungkapnya.
Menurut dia, tidak ada satupun partai politik yang tidak terlibat didalam Pemerintahan saat ini. "Tidak ada satu pun partai di republik ini yang tidak terlibat dalam pemerintahan, di tingkat pusat, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sangat cair, gotong royong," pungkasnya.
"Bagaimana kami mengatakan sebagai suatu partai yang oposisi. Kalau ada kepala daerah dari partai kami atau dari partai yang menyatakan oposisi itu," ujar politikus Partai Golkar Bejo Rusdiantoro usai acara diskusi bertajuk Dinamika Politik Penentuan Pasangan Capres-Cawapres di Hotel Gren Alia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014).
Hal tersebut diungkapkan Bejo menanggapi pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah yang menilai Demokrat dan Golkar tidak akan mau berada di oposisi pada Pemerintahan periode 2014-2019 mendatang.
Bejo memberikan contoh, seandainya Golkar bersikap oposisi tapi ada kadernya yang menjadi kepala daerah. "Dimana oposisinya? Kami tidak bisa mengatakan kami oposisi ataupun tidak oposisi," tutur Sekretaris Jenderal Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa partainya lebih banyak memiliki pengalaman di pemerintahan. "Kami tidak mengatakan secara saklek mutlak bahwa diri kita diluar atau didalam pemerintahan, karena kerja sama antar politik di republik ini begitu cair," ungkapnya.
Menurut dia, tidak ada satupun partai politik yang tidak terlibat didalam Pemerintahan saat ini. "Tidak ada satu pun partai di republik ini yang tidak terlibat dalam pemerintahan, di tingkat pusat, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sangat cair, gotong royong," pungkasnya.
(dam)