Kemenkes akui belum mampu buat vaksin corona

Jum'at, 02 Mei 2014 - 14:41 WIB
Kemenkes akui belum...
Kemenkes akui belum mampu buat vaksin corona
A A A
Sindonews.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku belum mampu membuat vaksin corona atau middle east respiratory syndrom (sindrom pernapasan timur tengah/MERS).

Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Slamet mengatakan, Indonesia memang belum mampu membuat vaksin tersebut. Karenanya, jenis virus virus corona adalah jenis virus yang bermutasi sangat cepat.

"Sejauh ini membuat vaksin itu harus ada bibit vaksin (chip)-nya dan vaksin itu harus tetap tidak bisa bermutasi, karena sudah beda vaksin jika sudah bermutasi," kata Slamet saat dihubungi KORAN SINDO, Jumat (2/5/2014).

Dalam membuat vaksin diperlukan identifikasi yang bagus. Selain itu, dunia juga belum menemukan vaksin corona tersebut. Sampai saat ini, Indonesia masih melakukan antisipasi dengan usaha preventif. Tidak terkecuali untuk jemaah haji dan umrah.

Menurut dia, upaya yang dilakukan seperti training untuk petugas kesehatan haji. Juga di bulan Maret-April saat peningkatan kasus, pendeteksian melalui alat scanning penyakit seperti di pelabuhan dan bandara internasional.

"Kita sudah tingkat kewaspadaan dengan menyediakan Rumah Sakit (RS) rujukan dengan fasilitas yang memadai jika terjadi korban," ujar dia.

Sosialisasi terhadap jemaah haji juga diberikan melalui kartu kewaspadaan jemaah haji. Dengan pengetahuan akan ciri dan gejala penyakit, diharapkan masayarakat dan calon jemaah haji serta umrah dapat lebih waspada.

Nantinya, dalam kartu itu sudah dicap saat pertama di embarkasih dan jika dalam waktu 14 hari ada gejala maka wajib untuk berobat ke faskes. Slamet menegaskan, selama ini pemerintah hanya mampu memberikan supproting untuk mengurangi gejala penyakit virus corona.

Maka penyuluhan kepada jemaah haji dan umrah khususnya ditekankan pada usaha preventif dengan menjaga kesehatan diri. "Menjaga makanan, rajin cuci tangan berprilaku hidup sehat dan tidak menggunakan alat makan dengan berbarengan," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2713 seconds (0.1#10.140)