Gaya berpakaian, cara lain capres pengaruhi persepsi publik
A
A
A
Sindonews.com - Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo kembali mengenakan pakaian kemeja dengan motif kotak-kotak berwarna merah dan biru saat bertemu dengan perwakilan buruh pada 1 Mei 2014 kemarin.
Namun motif kemeja baru pria yang biasa dipanggil Jokowi itu agak berbeda dengan yang dikenakannya saat kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu. Motif kotak-kotak kemeja baru Jokowi lebih kecil.
Pengamat politik Arya Fernandes menilai Jokowi sepertinya ingin mengulang kesuksesan pilgub pada pilpres mendatang dengan cara kembali mengenakan kemeja kotak-kotak.
Melalui kemeja bermotif tersebut, kata Arya, Jokowi ingin memunculkan kesan khusus kepada publik. "Melalui kotak-kotak itu, Jokowi ingin menggambarkan tentang keragaman," ujarnya.
Menurut dia, gaya berpakaian bisa menjadi bahasa bagi seseorang untuk menyampaikan pesan yang akhirnya memunculkan citra tertentu untuk mempengaruhi persepsi publik. "Bisa dikatakan sebagai bahasa nonverbal," tandas Arya.
Tidak hanya Jokowi, Prabowo Subianto memiliki kekhasan dalam berpakaian. Selama ini mantan Danjen Kopassus itu memang dikenal sebagai sosok yang sering mengenakan setelan safari. Meski belakangan Prabowo juga sering mengenakan kemeja batik.
Safari yang dikenakan capres Partai Gerindra itu berwarna putih dan krem. Modelnya pun klasik, seperti safari yang dikenakan pejuang pada zaman kemerdekaan. Seperti Jokowi, kata dia, Prabowo juga ingin menunjukkan citra tertentu melalui kemeja safarinya. "Safari memunculkan kesan tentang ketegasan dan kesetiaan," ujarnya.
Namun motif kemeja baru pria yang biasa dipanggil Jokowi itu agak berbeda dengan yang dikenakannya saat kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu. Motif kotak-kotak kemeja baru Jokowi lebih kecil.
Pengamat politik Arya Fernandes menilai Jokowi sepertinya ingin mengulang kesuksesan pilgub pada pilpres mendatang dengan cara kembali mengenakan kemeja kotak-kotak.
Melalui kemeja bermotif tersebut, kata Arya, Jokowi ingin memunculkan kesan khusus kepada publik. "Melalui kotak-kotak itu, Jokowi ingin menggambarkan tentang keragaman," ujarnya.
Menurut dia, gaya berpakaian bisa menjadi bahasa bagi seseorang untuk menyampaikan pesan yang akhirnya memunculkan citra tertentu untuk mempengaruhi persepsi publik. "Bisa dikatakan sebagai bahasa nonverbal," tandas Arya.
Tidak hanya Jokowi, Prabowo Subianto memiliki kekhasan dalam berpakaian. Selama ini mantan Danjen Kopassus itu memang dikenal sebagai sosok yang sering mengenakan setelan safari. Meski belakangan Prabowo juga sering mengenakan kemeja batik.
Safari yang dikenakan capres Partai Gerindra itu berwarna putih dan krem. Modelnya pun klasik, seperti safari yang dikenakan pejuang pada zaman kemerdekaan. Seperti Jokowi, kata dia, Prabowo juga ingin menunjukkan citra tertentu melalui kemeja safarinya. "Safari memunculkan kesan tentang ketegasan dan kesetiaan," ujarnya.
(dam)