PPP dianggap sudah terbelah dua
A
A
A
Sindonews.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai sudah terbelah dua. Sebab, Suryadharma Ali (SDA) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Romahurmuziy mempunya susunan pengurus sendiri-sendiri.
"Suryadharma Ali punya susunan kesekjenan sendiri dan Romahurmuziy (Sekjen DPP PPP) punya Pelaksana Tugas (PLT) sendiri," kata pengamat politik IndoBarometer M Qodari saat dihubungi wartawan, Minggu (20/4/2014).
Maka itu, kata dia, jika permasalahan ini terus berkelanjutan hingga Juli mendatang, maka partai berlambang kakbah ini akan menghadapi kesulitan saat mengusung capresnya. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mungkin menerima surat dukungan dari satu partai untuk dua capres.
"Suryadharma Ali memajukan Prabowo, Romahurmuziy punya calon sendiri. KPU itu tidak bisa menerima dua surat keputusan dari satu bendera partai," tuturnya.
Jika permasalahan internal PPP itu tidak segera diselesaikan, kata dia, besar kemungkinan partai orda baru itu hanya akan menjadi penonton di Pemilu 2014. Karena, tidak bisa mengusungkan capresnya.
Bahkan, menurut dia, kisruh internal PPP ini akan bernasib sama seperti yang pernah dialami Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beberapa waktu lalu. Yakni, meski menghabiskan banyak waktu dan tenaga di meja pengadilan.
Baca:
Penonaktifan SDA dinilai bodong
"Suryadharma Ali punya susunan kesekjenan sendiri dan Romahurmuziy (Sekjen DPP PPP) punya Pelaksana Tugas (PLT) sendiri," kata pengamat politik IndoBarometer M Qodari saat dihubungi wartawan, Minggu (20/4/2014).
Maka itu, kata dia, jika permasalahan ini terus berkelanjutan hingga Juli mendatang, maka partai berlambang kakbah ini akan menghadapi kesulitan saat mengusung capresnya. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mungkin menerima surat dukungan dari satu partai untuk dua capres.
"Suryadharma Ali memajukan Prabowo, Romahurmuziy punya calon sendiri. KPU itu tidak bisa menerima dua surat keputusan dari satu bendera partai," tuturnya.
Jika permasalahan internal PPP itu tidak segera diselesaikan, kata dia, besar kemungkinan partai orda baru itu hanya akan menjadi penonton di Pemilu 2014. Karena, tidak bisa mengusungkan capresnya.
Bahkan, menurut dia, kisruh internal PPP ini akan bernasib sama seperti yang pernah dialami Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beberapa waktu lalu. Yakni, meski menghabiskan banyak waktu dan tenaga di meja pengadilan.
Baca:
Penonaktifan SDA dinilai bodong
(mhd)