ASEAN diam-diam pantau capres Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Duta Besar ASEAN Rahmat Pramono mengakui, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 yang sebentar lagi digelar di Indonesia, mendapatkan sorotan dari negara se-Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN.
Besarnya perhatian negara ASEAN terhadap jalannya pilpres yang akan digelar di Indonesia, bukan disebabkan keikutsertaan salah satu mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto.
Namun, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara besar di kawasan Asia Tenggara. Sehingga perkembangan politik yang terjadi di Indonesia, bisa berpengaruh besar terhadap negara-negara lainnya di kawasan ASEAN.
"Sedikit saja terjadi perkembangan politik di Indonesia, bisa berpengaruh besar terhadap perkembangan politik di kawasan ASEAN. Seperti halnya perkembangan politik yang terjadi di Thailand juga mendapatkan perhatian dari negara-negara lainnya di kawasan Asean," papar Duta Besar ASEAN Rahmat Pramono, kepada Okezone, di Solo,Jawa Tengah,Kamis (17/4/2014).
Menurut Rahmat, munculnya rumor bila majunya Prabowo Subianto dalam pencalonan presiden nanti, menimbulkan kecemasan dan ketakutan di ASEAN, sama sekali tidak mendasar. Majunya mantan prajurit dalam sebuah proses demokrasi di suatu negara, bukanlah hal baru bagi negara-negara di kawasan ASEAN.
Sebaliknya, negara-negara di kawasan ASEAN ini tidak hanya mempelajari tiga kandidat calon presiden dari tiga partai politik perolehan suara teratas berdasarkan hitung cepat. Namun, secara diam-diam, negara-negara di kawasan ASEAN, mempelajari satu persatu kekuatan yang dimiliki kandidat calon presiden yang juga diusung partai perserta pemilu lainnya.
Sehingga, dengan mempelajari capres yang akan maju dalam pemilihan presiden di Indonesia, negara-negara di ASEAN bisa dengan cepat beradaptasi dengan kebijakan baru di Indonesia.
"Tanggapan dari negara-negara lain seperti Thailand, Singapura, Malaysia terhadap capres yang akan maju dalam pilpres nanti tidak ada tanggapan yang menakutkan. Kebanyakan mereka hanya mengira-ngira siapa yang akan tampil sebagai presiden Indonesia yang baru," pungkasnya.
Besarnya perhatian negara ASEAN terhadap jalannya pilpres yang akan digelar di Indonesia, bukan disebabkan keikutsertaan salah satu mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto.
Namun, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara besar di kawasan Asia Tenggara. Sehingga perkembangan politik yang terjadi di Indonesia, bisa berpengaruh besar terhadap negara-negara lainnya di kawasan ASEAN.
"Sedikit saja terjadi perkembangan politik di Indonesia, bisa berpengaruh besar terhadap perkembangan politik di kawasan ASEAN. Seperti halnya perkembangan politik yang terjadi di Thailand juga mendapatkan perhatian dari negara-negara lainnya di kawasan Asean," papar Duta Besar ASEAN Rahmat Pramono, kepada Okezone, di Solo,Jawa Tengah,Kamis (17/4/2014).
Menurut Rahmat, munculnya rumor bila majunya Prabowo Subianto dalam pencalonan presiden nanti, menimbulkan kecemasan dan ketakutan di ASEAN, sama sekali tidak mendasar. Majunya mantan prajurit dalam sebuah proses demokrasi di suatu negara, bukanlah hal baru bagi negara-negara di kawasan ASEAN.
Sebaliknya, negara-negara di kawasan ASEAN ini tidak hanya mempelajari tiga kandidat calon presiden dari tiga partai politik perolehan suara teratas berdasarkan hitung cepat. Namun, secara diam-diam, negara-negara di kawasan ASEAN, mempelajari satu persatu kekuatan yang dimiliki kandidat calon presiden yang juga diusung partai perserta pemilu lainnya.
Sehingga, dengan mempelajari capres yang akan maju dalam pemilihan presiden di Indonesia, negara-negara di ASEAN bisa dengan cepat beradaptasi dengan kebijakan baru di Indonesia.
"Tanggapan dari negara-negara lain seperti Thailand, Singapura, Malaysia terhadap capres yang akan maju dalam pilpres nanti tidak ada tanggapan yang menakutkan. Kebanyakan mereka hanya mengira-ngira siapa yang akan tampil sebagai presiden Indonesia yang baru," pungkasnya.
(maf)