Polri sayangkan tawuran pelajar setelah UN
Polri sayangkan tawuran pelajar setelah UN
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Riyanto mengatakan, Ujian Nasional (UN) tingkat SMA berlangsung lancar.
Namun hari terakhir berlangsungnya UN, Polri menyayangkan terjadinya tawuran antar pelajar serta ada yang konvoi. Menurutnya, selain tidak lengkap dalam berkendara, jelas ini sangat membahayakan pengendara.
"Hanya patut kita sayangkan karena kita prihatin ada beberapa di antara mereka (pelajar) melampiaskan kegembiraan dan melanggar ketentuan perundangan," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
"Antara lain melakukan konvoi dan tidak pake helm, berboncengan lebih dari dua orang, dan ada yang terlibat tawuran, ini kita sayangkan," imbuhnya.
Selain itu, diakui Agus, beberapa pelajar kedapatan membawa senjata tajam (sajam). Menurutnya, siswa yang membawa sajam sudah ditangkap.
"Tapi jumlah yang pasti nanti kita sampaikan. Berapa yang dilakukan proses, dan di mana saja. Yang jelas penindakan ada di Medan, Jakarta, dan Jawa Timur. Kita masih menunggu info di wilayah lain," pungkasnya.
Namun hari terakhir berlangsungnya UN, Polri menyayangkan terjadinya tawuran antar pelajar serta ada yang konvoi. Menurutnya, selain tidak lengkap dalam berkendara, jelas ini sangat membahayakan pengendara.
"Hanya patut kita sayangkan karena kita prihatin ada beberapa di antara mereka (pelajar) melampiaskan kegembiraan dan melanggar ketentuan perundangan," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
"Antara lain melakukan konvoi dan tidak pake helm, berboncengan lebih dari dua orang, dan ada yang terlibat tawuran, ini kita sayangkan," imbuhnya.
Selain itu, diakui Agus, beberapa pelajar kedapatan membawa senjata tajam (sajam). Menurutnya, siswa yang membawa sajam sudah ditangkap.
"Tapi jumlah yang pasti nanti kita sampaikan. Berapa yang dilakukan proses, dan di mana saja. Yang jelas penindakan ada di Medan, Jakarta, dan Jawa Timur. Kita masih menunggu info di wilayah lain," pungkasnya.
(maf)
Explore More