Pemilih pemula tak mudah ditipu pencitraan semu
A
A
A
Sindonews.com - Kemunculan nama calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di soal beberapa mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dinilai tak akan mempengaruhi para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masuk sebagai pemilih pemula potensial.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak, munculnya nama Jokowi di soal UN justru menuai kritik dari berbagai kalangan. Menurutnya, gagal total jika tujuan awal disisipkannya nama Jokowi di soal UN untuk mempengaruhi pilihan para pelajar di Pilpres nanti.
"Saya menduga akan kontra produktif sebab tanggapan yang muncul dari publik justru negatif. Belum terpilih aja udah nebeng-nebeng nama di lembar UN, apa jadinya kalau nanti terpilih. Tapi apa motif sebenarnya kita tunggu hasil investigasi dari Dinas Kependidikan," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (17/4/2014).
Bahkan, kata Zaki, kemunculan nama Jokowi tersebut justru menimbulkan antipati dan sikap skeptis para pemilih pemula terhadap mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Saya yakin tidak berpengaruh. Pemulih pemula dan pelajar merupakan kelompok kritis. Mereka tidak bisa ditipu dengan politik pencitraan yang serba melebih-lebihkan."
"Elektabilitas Jokowi yang merosot dan suara PDIP yang kurang 20 persen memperjelas bahwa masyarakat kian kritis terhadap pencitraan-pencitraan palsu itu," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, soal terkait Jokowi ditemukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Sosiologi, dan Bahasa Inggris pada UN yang sedang berlangsung di beberapa daerah.
Soal berupa profil itu berisi tentang biodata, karakter dan prestasinya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Soal itu juga menyinggung tentang program kerja orang nomor satu Jakarta itu yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Baca berita:
Jokowi gerah polemik dirinya masuk soal UN bergulir
Kadisdik DKI Jakarta jamin soal bertema 'Jokowi' tak politis
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak, munculnya nama Jokowi di soal UN justru menuai kritik dari berbagai kalangan. Menurutnya, gagal total jika tujuan awal disisipkannya nama Jokowi di soal UN untuk mempengaruhi pilihan para pelajar di Pilpres nanti.
"Saya menduga akan kontra produktif sebab tanggapan yang muncul dari publik justru negatif. Belum terpilih aja udah nebeng-nebeng nama di lembar UN, apa jadinya kalau nanti terpilih. Tapi apa motif sebenarnya kita tunggu hasil investigasi dari Dinas Kependidikan," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (17/4/2014).
Bahkan, kata Zaki, kemunculan nama Jokowi tersebut justru menimbulkan antipati dan sikap skeptis para pemilih pemula terhadap mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Saya yakin tidak berpengaruh. Pemulih pemula dan pelajar merupakan kelompok kritis. Mereka tidak bisa ditipu dengan politik pencitraan yang serba melebih-lebihkan."
"Elektabilitas Jokowi yang merosot dan suara PDIP yang kurang 20 persen memperjelas bahwa masyarakat kian kritis terhadap pencitraan-pencitraan palsu itu," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, soal terkait Jokowi ditemukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Sosiologi, dan Bahasa Inggris pada UN yang sedang berlangsung di beberapa daerah.
Soal berupa profil itu berisi tentang biodata, karakter dan prestasinya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Soal itu juga menyinggung tentang program kerja orang nomor satu Jakarta itu yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Baca berita:
Jokowi gerah polemik dirinya masuk soal UN bergulir
Kadisdik DKI Jakarta jamin soal bertema 'Jokowi' tak politis
(kri)