Kemunculan Jokowi di soal UN diduga by design

Kamis, 17 April 2014 - 05:48 WIB
Kemunculan Jokowi di...
Kemunculan Jokowi di soal UN diduga by design
A A A
Sindonews.com - Nama dan program Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) muncul di beberapa mata pelajaran dalam Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan di berbagai daerah. Tak pelak, hal itu menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak mengatakan, dari kacamata politik tidak ada peristiwa yang terjadi kebetulan. Ia meyakini, munculnya nama Jokowi di soal UN terencana dengan baik atau by design.

"By design, berarti sadar dan terencana. Motifnya bisa saja sebagai kampanye terselubung Jokowi, apalagi kalau dikaitkan bahwa sebagian anak SMA adalah pemilih pemula. Politik pencitraan yang dikembangkan tim Jokowi selama ini bisa mengkonfirmasi bahwa munculnya nama Jokowi bagian dari kampanye ini," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (17/4/2014).

Menurutnya, ada target atau tujuan tertentu dibalik kemunculan nama Jokowi di beberapa mata pelajaran pada UN. Apalagi, momentumnya menyongsong Pilpres.

"Yang terjadi saling lempar batu sembunyi tangan, Jokowi menyalahkan Dinas Pendidikan yang dianggapnya mendiskreditkan dirinya. Tapi Dinas Pendidikan sendiri bilang tidak ada motif politik, sehingga sikap Jokowi yang sensitif dan reaktif dianggap berlebihan," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, soal terkait Jokowi ditemukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Sosiologi, dan Bahasa Inggris pada UN yang sedang berlangsung di beberapa daerah.

Soal berupa profil itu berisi tentang biodata, karakter dan prestasinya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Soal itu juga menyinggung tentang program kerja orang nomor satu Jakarta itu yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Baca berita:
SBY minta Mendikbud usut nama Jokowi di UN
Jokowi gerah polemik dirinya masuk soal UN bergulir
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)