BSNP sebut pembuat soal UN Jokowi terpengaruh media
A
A
A
Sindonews.com - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memastikan, banyaknya soal Ujian Nasional (UN) yang memuat profil Jokowi tidak berlatar belakang politis. Tapi, disebabkan tim pembuat soal terpengaruh dengan pemberitaan positif media tentang kinerja Jokowi.
Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria meyakini materi soal yang dibuat tim penulis naskah UN dikutip dari pemberitaan positif media. Sehingga, tidak ada unsur kesengajaan dari pemuatan naskah UN.
Mengenai banyaknya soal Jokowi di UN, Ramli membantah ada faktor subjektivitas dari penulis. Menurutnya, tidak mungkin penulis menulis soal tentang Jokowi dilatarbelakangi faktor menggilai Jokowi. Ramli beralasan, karena UN harus bebas dari subjektivitas semacam itu.
“Tim penulis tidak sengaja ingin mempopulerkan Jokowi. Saya kenal tim penulisnya. Mereka semua adalah akademisi yang harus objektif membuat soal,” ujar Ramli saat dihubungi Koran SINDO, Rabu 16 April kemarin.
Tim pembuat soal itu, diungkap Ramli, terdiri dari guru-guru yang terpilih dan diseleksi ketat. Selain itu digabung dengan tenaga teknis dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud dan dosen dari bidang ilmu yang diujikan.
“Guru harus yang berpengalaman dan berprestasi. Sementara dosen untuk soal Bahasa Indonesia diambil dari jurusan Bahasa Indonesia dan seterusnya,” ungkapnya.
Ramli menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan dari pemuatan naskah UN. Masalah UN Jokowi ini menjadi pelik karena tahun ini adalah tahun politik. Jika tahun ini bukan tahun politik maka tidak ada pihak yang akan mempermasalahkannya.
Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria meyakini materi soal yang dibuat tim penulis naskah UN dikutip dari pemberitaan positif media. Sehingga, tidak ada unsur kesengajaan dari pemuatan naskah UN.
Mengenai banyaknya soal Jokowi di UN, Ramli membantah ada faktor subjektivitas dari penulis. Menurutnya, tidak mungkin penulis menulis soal tentang Jokowi dilatarbelakangi faktor menggilai Jokowi. Ramli beralasan, karena UN harus bebas dari subjektivitas semacam itu.
“Tim penulis tidak sengaja ingin mempopulerkan Jokowi. Saya kenal tim penulisnya. Mereka semua adalah akademisi yang harus objektif membuat soal,” ujar Ramli saat dihubungi Koran SINDO, Rabu 16 April kemarin.
Tim pembuat soal itu, diungkap Ramli, terdiri dari guru-guru yang terpilih dan diseleksi ketat. Selain itu digabung dengan tenaga teknis dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud dan dosen dari bidang ilmu yang diujikan.
“Guru harus yang berpengalaman dan berprestasi. Sementara dosen untuk soal Bahasa Indonesia diambil dari jurusan Bahasa Indonesia dan seterusnya,” ungkapnya.
Ramli menegaskan, tidak ada unsur kesengajaan dari pemuatan naskah UN. Masalah UN Jokowi ini menjadi pelik karena tahun ini adalah tahun politik. Jika tahun ini bukan tahun politik maka tidak ada pihak yang akan mempermasalahkannya.
(hyk)