UI sediakan pendamping bagi mahasiswa difabel
A
A
A
Sindonews.com - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Psikologi menyediakan layanan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus atau penyandang difabilitas yang membutuhkan pendampingan.
UI bahkan memberikan tenaga pendamping bagi 200 mahasiswa difabel dari jenjang S1 Reguler, 50 mahasiswa S1 Paralel, dan 40 mahasiswa S1 Kelas Khusus Internasional (KKI).
Pendamping atau fasilitator untuk mahasiswa penyandang disabilitas diseleksi terlebih dahulu oleh Fakultas Psikologi. “Tidak ada persyarataan khusus, kita siap membantu siapa saja,” kata Ketua Program Sarjana Fakultas Psikologi UI, Frieda Mangunsong, di Depok, Selasa (15/4/2014).
Secara teknis, pendampingan untuk mahasiswa penyandang difabilitas akan disesuaikan dengan permintaan dan kondisi mahasiswa. Mahasiswa penyandang difabilitas yang sudah terbiasa mandiri, umumnya tidak membutuhkan banyak bantuan.
Sebelumnya, Fakultas Psikologi UI pernah membantu penyelenggaraan perkuliahan untuk mahasiswa yang mengalami mental retardasi di Politeknik Negeri Jakarta. “Bekerja sama dengan Pusat Kajian Disabilitas UI, Fakultas Psikologi secara berkala juga menyelenggarakan pelatihan disability awareness bagi warga UI,” tukasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta menambahkan, UI tidak pernah membeda-bedakan mahasiswa penyandang disabilitas dengan mahasiswa lainnya.
Pihaknya berupaya menyediakan akses pendidikan terbaik bagi mahasiswa penyandang disabilitas di UI. Misalnya, ketika dalam sebuah kelas terdapat mahasiswa penyandang difabilitas, perkuliahan dapat berlangsung di lantai dasar agar tidak menyulitkan.
“Komitmen UI terhadap penyandang disabilitas juga ditunjukkan dengan penyelenggaraan kuliah Bahasa Isyarat,” kata Bambang.
Selain itu, UI juga berupaya memudahkan mahasiswa penyandang disabilitas lewat pengadaan fasilitas tertentu seperti printer braille bagi mahasiswa tunanetra.
Dikatakan Bambang, seleksi masuk UI tidak didasarkan pada kriteria yang terkait dengan keterbatasan fisik calon mahasiswa. Sejumlah mahasiswa penyandang disabilitas antara lain pernah atau masih belajar di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI.
“Ketika mereka (mahasiswa penyandang disabilitas) masuk UI, kita berikan sedapat mungkin kemudahan. Tidak ada diskriminasi,” tutupnya.
UI bahkan memberikan tenaga pendamping bagi 200 mahasiswa difabel dari jenjang S1 Reguler, 50 mahasiswa S1 Paralel, dan 40 mahasiswa S1 Kelas Khusus Internasional (KKI).
Pendamping atau fasilitator untuk mahasiswa penyandang disabilitas diseleksi terlebih dahulu oleh Fakultas Psikologi. “Tidak ada persyarataan khusus, kita siap membantu siapa saja,” kata Ketua Program Sarjana Fakultas Psikologi UI, Frieda Mangunsong, di Depok, Selasa (15/4/2014).
Secara teknis, pendampingan untuk mahasiswa penyandang difabilitas akan disesuaikan dengan permintaan dan kondisi mahasiswa. Mahasiswa penyandang difabilitas yang sudah terbiasa mandiri, umumnya tidak membutuhkan banyak bantuan.
Sebelumnya, Fakultas Psikologi UI pernah membantu penyelenggaraan perkuliahan untuk mahasiswa yang mengalami mental retardasi di Politeknik Negeri Jakarta. “Bekerja sama dengan Pusat Kajian Disabilitas UI, Fakultas Psikologi secara berkala juga menyelenggarakan pelatihan disability awareness bagi warga UI,” tukasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta menambahkan, UI tidak pernah membeda-bedakan mahasiswa penyandang disabilitas dengan mahasiswa lainnya.
Pihaknya berupaya menyediakan akses pendidikan terbaik bagi mahasiswa penyandang disabilitas di UI. Misalnya, ketika dalam sebuah kelas terdapat mahasiswa penyandang difabilitas, perkuliahan dapat berlangsung di lantai dasar agar tidak menyulitkan.
“Komitmen UI terhadap penyandang disabilitas juga ditunjukkan dengan penyelenggaraan kuliah Bahasa Isyarat,” kata Bambang.
Selain itu, UI juga berupaya memudahkan mahasiswa penyandang disabilitas lewat pengadaan fasilitas tertentu seperti printer braille bagi mahasiswa tunanetra.
Dikatakan Bambang, seleksi masuk UI tidak didasarkan pada kriteria yang terkait dengan keterbatasan fisik calon mahasiswa. Sejumlah mahasiswa penyandang disabilitas antara lain pernah atau masih belajar di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI.
“Ketika mereka (mahasiswa penyandang disabilitas) masuk UI, kita berikan sedapat mungkin kemudahan. Tidak ada diskriminasi,” tutupnya.
(maf)