Abraham anggap penyebutan dirinya sebagai cawapres baru wacana
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menanggapi santai soal isu dirinya digaet sejumlah partai politik (parpol) sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Ditemui di Tempat Pengutan Suara (TPS) 40 di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim), Abraham menuturkan dengan lugas soal isu dirinya digaet sejumlah parpol.
Disertai senyum khas dengan didampingi dua perwira kepolisian Doktor Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) ini angkat suara. Berikut petikan wawancara bersama Pendiri Anti Corruption Commission (ACC) Makassar ini usai menggunakan hak pilihnya, Rabu (9/4/14).
"Seluruh insan KPK di mana pun berada baik sebagai apa saja, misi yang harus dibawa adalah misi pemberantasan korupsi. Di mana saja dia berada. Mau jadi pegawai negeri, mau jadi pejabat, mau jadi rakyat biasa, tetap dia mantan orang KPK, dia harus membawa misi pemberantasan korupsi," tuturnya.
Dia menyerahkan wacana yang berkembang kepada takdir. Abraham menegaskan tidak mungkin bisa mengatur dan menolak takdir. "Itu pertama. Kemudian yang kedua, ya itu tadi, di manapun pada akhirnya saya berlabuh, yang menjadi misi kita adalah pemberantasan korupsi," tandasnya.
Menurut dia, penyebutan dirinya dalam bursa capres baru sekadar wacana. " Oleh karena dia (pengusungan) hanya sebuah wacana, kita santai-santai saja menanggapinya. Jangan terlalu serius," tuturnya.
Ditemui di Tempat Pengutan Suara (TPS) 40 di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim), Abraham menuturkan dengan lugas soal isu dirinya digaet sejumlah parpol.
Disertai senyum khas dengan didampingi dua perwira kepolisian Doktor Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) ini angkat suara. Berikut petikan wawancara bersama Pendiri Anti Corruption Commission (ACC) Makassar ini usai menggunakan hak pilihnya, Rabu (9/4/14).
"Seluruh insan KPK di mana pun berada baik sebagai apa saja, misi yang harus dibawa adalah misi pemberantasan korupsi. Di mana saja dia berada. Mau jadi pegawai negeri, mau jadi pejabat, mau jadi rakyat biasa, tetap dia mantan orang KPK, dia harus membawa misi pemberantasan korupsi," tuturnya.
Dia menyerahkan wacana yang berkembang kepada takdir. Abraham menegaskan tidak mungkin bisa mengatur dan menolak takdir. "Itu pertama. Kemudian yang kedua, ya itu tadi, di manapun pada akhirnya saya berlabuh, yang menjadi misi kita adalah pemberantasan korupsi," tandasnya.
Menurut dia, penyebutan dirinya dalam bursa capres baru sekadar wacana. " Oleh karena dia (pengusungan) hanya sebuah wacana, kita santai-santai saja menanggapinya. Jangan terlalu serius," tuturnya.
(dam)