Jelang UN, pengamanan naskah soal diperketat
A
A
A
Sindonews.com - Ujian Nasional (UN) akan berlangsung seminggu lagi. Pemerintah mulai menjaga ketat pendistribusian naskah UN hinggga ke provinsi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan (Mendikbud) M Nuh mengatakan, dinas pendidikan, kepolisian dan perguruan tinggi akan dikerahkan untuk menjaga naskah UN yang saat ini mulai didistribusikan ke kabupaten dan kota.
Dia menegaskan, unsur kerahasiaan naskah soal akan tetap dijaga selama proses distribusi di kabupaten kota dan hingga tiba di sekolah pada hari pelaksanaan. "Tiga pihak ini melekat. Mereka akan mengawasi mulai dari perjalanan proses mencetak naskah," kata M Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Mantan Menkominfo ini menjelaskan, pemerintah memakai tempat penyimpanan naskah soa UN di kepolisian. Misalnya di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Dia mengatakan, Polrestabes menyegel tempat penyimpanan naskah soal dengan baik. Seperti memasang gembok dan kunci yang berbeda.
Setiap pihak baik dinas pendidikan, kepolisian dan perguruan tinggi yang mendampingi pengawalan soal UN masing-masing membawa satu kunci. Tempat penyimpanan pun tidak bisa sembarang dibuka. Namun harus ada kesepakatan dari ketiga pihak itu. Pemerintah menyatakan H-1 tempat penyimpanan baru bisa dibuka.
Dia menyatakan, pada H-1 pelaksanaan UN ketiga pihak tersebut akan bersepakat membuka ruang penyimpanan naskah UN. Selanjutnya soal-soal tersebut akan didistribusikan ke rayon. Kemudian pada pagi keesokan harinya yaitu, hari H soal akan dibawa ke rayon ke sekolah-sekolah.
"Saya yakin dengan pola penjagaan semacam ini unsur kerahasiaan UN akan terjaga dan UN bisa berjalan dengan baik dan lancar. Bacaan batin saya UN akan aman," terang M Nuh.
Selain proses pengawalan naskah proses krusial juga terjadi di ruang ujian. Dia menyatakan, pengawas harus memastikan pengumpulan lembar jawaban steril dari dugaan penyimpangan. Oleh karena itu jika mekanisme pengumpulan lembar jawaban dan naskah soal pun diubah.
Kini pengawas yang akan mendatangi langsung ke kelas-kelas untuk mengumpulkan keduanya. Naskah dan lembar jawaban juga tidak lagi dikumpulkan di ruang kelas namun di ruangan tertentu.
Mengenai pemindaian lembar jawaban, terangnya, Kemendikbud menjamin lembar jawaban tidak akan robek seperti tahun lalu. Pasalnya kertas yang dulunya hanya seberat 70 miligram kini diubah ke 100 miligram
Seperti diketahui, UN untuk jenjang SMA dan sederajat akan dilaksanakan pada 14 hingga 16 April. Sementara untnuk jenjang SMP sederajat akan dilaksanakan pada 5 hinggga 8 Mei nanti.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan (Mendikbud) M Nuh mengatakan, dinas pendidikan, kepolisian dan perguruan tinggi akan dikerahkan untuk menjaga naskah UN yang saat ini mulai didistribusikan ke kabupaten dan kota.
Dia menegaskan, unsur kerahasiaan naskah soal akan tetap dijaga selama proses distribusi di kabupaten kota dan hingga tiba di sekolah pada hari pelaksanaan. "Tiga pihak ini melekat. Mereka akan mengawasi mulai dari perjalanan proses mencetak naskah," kata M Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Mantan Menkominfo ini menjelaskan, pemerintah memakai tempat penyimpanan naskah soa UN di kepolisian. Misalnya di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Dia mengatakan, Polrestabes menyegel tempat penyimpanan naskah soal dengan baik. Seperti memasang gembok dan kunci yang berbeda.
Setiap pihak baik dinas pendidikan, kepolisian dan perguruan tinggi yang mendampingi pengawalan soal UN masing-masing membawa satu kunci. Tempat penyimpanan pun tidak bisa sembarang dibuka. Namun harus ada kesepakatan dari ketiga pihak itu. Pemerintah menyatakan H-1 tempat penyimpanan baru bisa dibuka.
Dia menyatakan, pada H-1 pelaksanaan UN ketiga pihak tersebut akan bersepakat membuka ruang penyimpanan naskah UN. Selanjutnya soal-soal tersebut akan didistribusikan ke rayon. Kemudian pada pagi keesokan harinya yaitu, hari H soal akan dibawa ke rayon ke sekolah-sekolah.
"Saya yakin dengan pola penjagaan semacam ini unsur kerahasiaan UN akan terjaga dan UN bisa berjalan dengan baik dan lancar. Bacaan batin saya UN akan aman," terang M Nuh.
Selain proses pengawalan naskah proses krusial juga terjadi di ruang ujian. Dia menyatakan, pengawas harus memastikan pengumpulan lembar jawaban steril dari dugaan penyimpangan. Oleh karena itu jika mekanisme pengumpulan lembar jawaban dan naskah soal pun diubah.
Kini pengawas yang akan mendatangi langsung ke kelas-kelas untuk mengumpulkan keduanya. Naskah dan lembar jawaban juga tidak lagi dikumpulkan di ruang kelas namun di ruangan tertentu.
Mengenai pemindaian lembar jawaban, terangnya, Kemendikbud menjamin lembar jawaban tidak akan robek seperti tahun lalu. Pasalnya kertas yang dulunya hanya seberat 70 miligram kini diubah ke 100 miligram
Seperti diketahui, UN untuk jenjang SMA dan sederajat akan dilaksanakan pada 14 hingga 16 April. Sementara untnuk jenjang SMP sederajat akan dilaksanakan pada 5 hinggga 8 Mei nanti.
(maf)