Komunitas Tionghoa bantah isu Prabowo antietnis Tionghoa

Selasa, 08 April 2014 - 12:45 WIB
Komunitas Tionghoa bantah isu Prabowo antietnis Tionghoa
Komunitas Tionghoa bantah isu Prabowo antietnis Tionghoa
A A A
Sindonews.com - Tudingan yang mengatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto antietnis Tionghoa, dibantah oleh organisasi sayap Partai Gerindra, Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR).

Menurut Ketua Umum Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR) Budi Cahyono, tidak mungkin Prabowo antietnis Tionghoa. Sebab, kata dia, salah satu contohnya adalah dokter pribadi Prabowo merupakan etnis Tionghoa.

"Jadi tidak mungkin mau mengusir etnis Tionghoa. Kalau itu bener, pasti sudah disuntik mati sama dokter pribadinya," ujar Budi di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2014).

Maka dari itu, menurut dia, tudingan yang menyebutkan bahwa Prabowo antiTionghoa sangat aneh. Terlebih, kata dia, Gerindra adalah partai politik yang selalu menjunjung tinggi kebhinekaan yang ada di Indonesia.

Bahkan, lanjut, Gerindra memiliki istilah rumah kebhinekaan yang mengayomi berbagai organisasi sayap yang mewakili suku dan agama di Indonesia. Selain itu, Gerindra maupun Prabowo memiliki bukti selalu menjunjung tinggi kebhinekaan.

"Semenjak Gerindra berdiri, saya diberi porsi di kepengurusan. Selain Ketua Umum Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR), saya sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra," tuturnya.

Seperti diketahui, berbagai organisasi sayap Gerindra mewadahi suku dan agama di Indonesia. Diantaranya, Gerakan Muslim Raya (GEMIRA) yang mewakili umat Islam, Kristen Indonesia Raya (KIRA) yang mewadahi penganut agama Kristen, Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR), Gema Sadhana yang mewakili umat Hindu dan Budha.

"Adanya organisasi sayap tersebut jelas merupakan representasi dari agama dan suku bangsa yang ada di Indonesia termasuk di kalangan Tionghoa," ucapnya.

Karena itulah, lanjut dia, berbagai suku dan agama bergabung di dalam Gerindra. "Bersama-sama mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan sejahtera di bawah naungan Pancasila," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6304 seconds (0.1#10.140)