3 trik bentuk pemerintahan ideal
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik Gun Gun Heryanto menilai, ada tiga cara membentuk pemerintahan yang ideal setelah pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).
Pertama, harus ada satu pemerintahan yang memiliki kekuatan dan keinginan untuk melakukan reflektifitas organisasi. Yakni, di mana suatu birokrasi bukan lagi berorientasi pada masa lalu, melainkan membicarakan visi dan misi ke depan.
"Tercermin dari bagaimana pemimpin yang terpilih punya kemampuan mengadaptasi dinamika ke depan. Kalau enggak, maka pemimpin yang mengendalikan eksekutif akan terjebak pada program sporadis, temporer," kata Gun Gun dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/4/2014).
Yang kedua, dirinya berpendapat, perlu perubahan dalam kelembagaan di Tanah Air. Menurutnya, apabila hal ini tidak dilakukan maka permasalahan yang sama akan tetap muncul. "Ini kemudian jadi kunci daya tahan birokrasi di tengah tekanan di dalam dan luar negeri," ujarnya.
Terakhir, kata Gun Gun ialah pemerintah harus mampu mengelola harapan publik. Karena, seluruh kepala negara di Indonesia tidak mampu mendarat dengan sempurna, karena gagal memenuhi keinginan masyarakat.
"Ini jadi problem hari ini. Kemudian, harapan publik habis, risikonya muncul birokrasi, jalan tapi tidak memunculkan kecintaan yang sangat kuat," ucapnya.
"Pemerintahan tidak mungkin sukses, kalau masyarakatnya tidak menjadi masyarakat partisipatoris. Posisi ini harus dijaga pemerintah yang dihasilkan dari pemilu," tutupnya.
Pertama, harus ada satu pemerintahan yang memiliki kekuatan dan keinginan untuk melakukan reflektifitas organisasi. Yakni, di mana suatu birokrasi bukan lagi berorientasi pada masa lalu, melainkan membicarakan visi dan misi ke depan.
"Tercermin dari bagaimana pemimpin yang terpilih punya kemampuan mengadaptasi dinamika ke depan. Kalau enggak, maka pemimpin yang mengendalikan eksekutif akan terjebak pada program sporadis, temporer," kata Gun Gun dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/4/2014).
Yang kedua, dirinya berpendapat, perlu perubahan dalam kelembagaan di Tanah Air. Menurutnya, apabila hal ini tidak dilakukan maka permasalahan yang sama akan tetap muncul. "Ini kemudian jadi kunci daya tahan birokrasi di tengah tekanan di dalam dan luar negeri," ujarnya.
Terakhir, kata Gun Gun ialah pemerintah harus mampu mengelola harapan publik. Karena, seluruh kepala negara di Indonesia tidak mampu mendarat dengan sempurna, karena gagal memenuhi keinginan masyarakat.
"Ini jadi problem hari ini. Kemudian, harapan publik habis, risikonya muncul birokrasi, jalan tapi tidak memunculkan kecintaan yang sangat kuat," ucapnya.
"Pemerintahan tidak mungkin sukses, kalau masyarakatnya tidak menjadi masyarakat partisipatoris. Posisi ini harus dijaga pemerintah yang dihasilkan dari pemilu," tutupnya.
(maf)