Jelang pemilu, TNI temukan puluhan senjata ilegal

Jum'at, 04 April 2014 - 21:15 WIB
Jelang pemilu, TNI temukan...
Jelang pemilu, TNI temukan puluhan senjata ilegal
A A A
Sindonews.com - Sejumlah wilayah di Tanah Air masuk kategori rawan konflik pemilu, sehingga upaya pemetaan daerah rawan terus dilakukan. Sejauh ini TNI telah menemukan sejumlah kasus menonjol yang bisa berdampak pada gangguan pemilu, misalnya temuan puluhan senjata di tiga daerah, yakni Ambon, Aceh, dan Papua.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah memerintahkan kepada para Panglima Daerah Militer (Pangdam) untuk bekerja lebih keras dalam memetakan potensi konflik. Terutama daerah-daerah yang selama ini memang sudah rawan.

Moeldoko menyebutkan, TNI mendapatkan senjata organik berbagai jenis sebanyak 22 pucuk di Ambon. “Namun, kondisi Ambon cukup stabil. Pasukan yang kami kirim di sana akan segera kami tarik karena aman,” katanya dalam coffee morning bersama media di Mabes TNI Jakarta Jumat (4/4/2014).

Di Papua, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir TNI mengamankan 27 pucuk senjata campuran. Bahkan, personel TNI sempat melakukan kontak senjata dengan separatis di wilayah perbatasan. “Butuh konsentrasi lebih agar tak terjadi gesekan,” paparnya.

Senjata juga ditemukan di Aceh sebanyak 22 pucuk senjata. Panglima TNI memerintahkan untuk mendekati secara persuasif para pemilik senjata agar bisa ditarik. TNI juga telah memetakan konflik-konflik kecil dari partai lokal di Aceh. “Kami punya operasi intelijen dan teritorial untuk memetakan persoalan itu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Moeldoko menuturkan, pihaknya juga berhasil memetakan sejumlah gerakan sistematis untuk menyerukan golput. “Saya juga perintahkan prajurit yang ditugasi mengamankan pemilu agar tak dekat-dekat dengan TPS,” kata Panglima TNI.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko kembali menegaskan netralitas TNI. Dia menyatakan bahwa tak ada operasi intelijen yang dilakukan Badan Intelijen Strategis TNI (Bais) untuk memenangkan salah satu partai politik tertentu.

“Saya gantung Kepala Bais kalau intelijen TNI digunakan memenangkan pemilu. Intelijen hanya kepentingan bangsa, bukan yang lain,” tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7823 seconds (0.1#10.140)