Pangdam IV: TNI tak netral langsung dipecat
Selasa, 18 Maret 2014 - 16:24 WIB

Pangdam IV: TNI tak netral langsung dipecat
A
A
A
Sindonews.com - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Sunindyo, kembali menegaskan netralitas anggotanya dalam pemilu mendatang. Pihaknya menjamin semua anggotanya netral dan tidak memihak partai manapun.
Ia menyebutkan hal itu sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko, bahwa semua anggotanya harus netral tanpa terkecuali. Pihaknya juga tidak segan-segan memecat anggotanya yang terbukti membela salah satu partai politik tertentu.
"Jika ada yang terbukti langsung pecat saja, tanpa ampun dan tanpa toleransi," ujar Sunindyo, ketika melakukan kunjungan kerja di Kota Solo, Selasa (18/3/2014).
Menurutnya, jika ada anggota TNI yang ikut dalam partai politik tertentu sama saja ingin keluar dari TNI. Sehingga pilihan pemecatan sudah sesuai, apalagi saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang ingin menjadi anggota TNI dan membela negara.
Pihaknya justru meminta para anggotanya untuk fokus dalam pengamanan pemilu yang akan berlangsung. Pengamanan itu dilakukan guna menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat. Pihaknya juga yakin pemilu kali ini akan berjalan lancar tanpa adanya halangan yang
berarti.
Meskipun demikian, pihaknya juga meminta agar masyarakat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk bersikap dewasa dalam pemilu kali ini. Dengan sikap dewasa masyarakat, gesekan-gesekan kecil dapat dihindarkan.
"Tidak ada daerah yang menjadi prioritas pengamanan di Jateng dan DIY, semua kami perlakukan sama, jadi kami yakin semua aman terkendali," ucapnya.
Sementara itu terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, juga meminta para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Solo untuk bersikap netral. Netralitas itu, menurutnya sangat penting, ditanamkan di setiap PNS.
Meskipun meminta bersikap netral, pria yang akrab disapa Rudy itu berharap agar para PNS untuk tidak Golput dalam pemilu mendatang. Pihaknya meminta para PNS untuk menjadi pemilih yang baik.
"Kami minta tidak hanya PNS namun semua masyarakat menggunakan aspirasinya dalam pemilu mendatang," ucap Rudy.
Ia menyebutkan hal itu sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko, bahwa semua anggotanya harus netral tanpa terkecuali. Pihaknya juga tidak segan-segan memecat anggotanya yang terbukti membela salah satu partai politik tertentu.
"Jika ada yang terbukti langsung pecat saja, tanpa ampun dan tanpa toleransi," ujar Sunindyo, ketika melakukan kunjungan kerja di Kota Solo, Selasa (18/3/2014).
Menurutnya, jika ada anggota TNI yang ikut dalam partai politik tertentu sama saja ingin keluar dari TNI. Sehingga pilihan pemecatan sudah sesuai, apalagi saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang ingin menjadi anggota TNI dan membela negara.
Pihaknya justru meminta para anggotanya untuk fokus dalam pengamanan pemilu yang akan berlangsung. Pengamanan itu dilakukan guna menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat. Pihaknya juga yakin pemilu kali ini akan berjalan lancar tanpa adanya halangan yang
berarti.
Meskipun demikian, pihaknya juga meminta agar masyarakat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk bersikap dewasa dalam pemilu kali ini. Dengan sikap dewasa masyarakat, gesekan-gesekan kecil dapat dihindarkan.
"Tidak ada daerah yang menjadi prioritas pengamanan di Jateng dan DIY, semua kami perlakukan sama, jadi kami yakin semua aman terkendali," ucapnya.
Sementara itu terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, juga meminta para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Solo untuk bersikap netral. Netralitas itu, menurutnya sangat penting, ditanamkan di setiap PNS.
Meskipun meminta bersikap netral, pria yang akrab disapa Rudy itu berharap agar para PNS untuk tidak Golput dalam pemilu mendatang. Pihaknya meminta para PNS untuk menjadi pemilih yang baik.
"Kami minta tidak hanya PNS namun semua masyarakat menggunakan aspirasinya dalam pemilu mendatang," ucap Rudy.
(kri)