Asyik dan mudah mengolah daging sapi
A
A
A
BAGI sebagian ibu rumah tangga, memasak daging merupakan tantangan berat. Bau anyir dan waktu pengolahan yang lama menjadi alasannya. Acara Meat Up With Chef memberikan solusi.
Kandungan zat besi dan protein yang tinggi membuat daging sapi penting dikonsumsi. Apalagi bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Faktanya, konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah. Proses pengolahan yang butuh waktu lama membuat para ibu enggan memasak menu daging sapi.
Dalam acara Meat Up With Chef, Meat Livestock of Australia (MLA) memberi solusi kemudahan memasak daging. Jangan khawatir dan buru-buru berpikir negatif tentang kualitas dan kehalalan daging sapi yang didatangkan dari Negeri Kanguru karena telah bersertifikat halal resmi dan proses pemotongannya pun dilakukan oleh muslim di sana.
“Dari awal proses pengolahan dan pemotongan sapi, semuanya diawasi dan dilakukan oleh penduduk muslim. Sertifikat kehalalannya dijamin untuk setiap produk yang dijual,” ujar Muhammad Reynandra Ichsansyahh, ahli gizi yang didatangkan dalam acara Meat Up With Chef, 26 Februari lalu.
Selain itu, dia memaparkan juga manfaat pentingnya konsumsi daging sapi Australia sehari-hari. Sebab, daging memiliki kandungan zat besi jauh lebih tinggi dibandingkan ikan dan ayam. Zat besi dapat menghindarkan dari bahaya anemia, terlebih bagi ibu hamil. Disarankan untuk makan daging 3 hingga 4 kali dalam seminggu.
Pada acara Meat Up With Chef, koki andal Rita Lizani sengaja didatangkan untuk memasak menu berbahan dasar daging yang mudah dan cepat. “Jangan menganggap seluruh menu olahan daging selalu memerlukan waktu berjam-jam, seperti rendang,” tambah Chef Rita memulai demo masak.
Ada empat menu yang didemokan pada acara yang diadakan di daerah Tebet, Jakarta Selatan ini. Keempat menu tersebut diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Para peserta yang menghadiri acara tersebut tampak antusias memperhatikan tahap demi tahap proses masak. Ibu-ibu peserta kebanyakan dari wanita Bhayangkari, komunitas wanita, dan pembaca KORAN SINDO di seluruh Jakarta. Ada sekitar 50 wanita dan beberapa pria dalam acara ini.
Menu berbahan dasar daging yang diperagakan, yaitu tumis buncis daging, sushi daging, pastry isi daging, dan spageti dengan daging Australia cincang. Keempatnya menggunakan bahan yang mudah didapatkan dan tidak mahal. Beberapa tips memasak dan mengolah bahan turut dilontarkan juru masak berhijab ungu kali itu. “Saat memasak steak tidak boleh terlalu sering di balik karena akan merusak cita rasa alami daging,” tambahnya.
Untuk mengetahui kematangan daging di sisi bawah, dia melanjutkan, cukup dengan suara gemercik yang tidak lagi terdengar karena daging yang matang tidak lagi mengeluarkan cairan, seperti daging mentah. Saat mengolah buncis tumis daging, dia juga memberi tips menggunakan bawang agar lebih menghemat waktu, yakni dengan langsung geprek bawang putih dengan pisau. Setelah digeprek, kulit bawang akan langsung terpisah tanpa perlu mengupasnya terlebih dahulu.
Adapun untuk sayuran, bila ingin membuat hidangan dengan cara ditumis, masukkan sayuran terakhir saat hampir matang. Tahap itu akan membuat kandungan gizi dalam sayuran tidak terbuang karena proses masak terlalu lama. Jadi, sudah tidak ragu lagi mengolah aneka masakan berbahan dasar daging hari ini?
Kandungan zat besi dan protein yang tinggi membuat daging sapi penting dikonsumsi. Apalagi bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Faktanya, konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah. Proses pengolahan yang butuh waktu lama membuat para ibu enggan memasak menu daging sapi.
Dalam acara Meat Up With Chef, Meat Livestock of Australia (MLA) memberi solusi kemudahan memasak daging. Jangan khawatir dan buru-buru berpikir negatif tentang kualitas dan kehalalan daging sapi yang didatangkan dari Negeri Kanguru karena telah bersertifikat halal resmi dan proses pemotongannya pun dilakukan oleh muslim di sana.
“Dari awal proses pengolahan dan pemotongan sapi, semuanya diawasi dan dilakukan oleh penduduk muslim. Sertifikat kehalalannya dijamin untuk setiap produk yang dijual,” ujar Muhammad Reynandra Ichsansyahh, ahli gizi yang didatangkan dalam acara Meat Up With Chef, 26 Februari lalu.
Selain itu, dia memaparkan juga manfaat pentingnya konsumsi daging sapi Australia sehari-hari. Sebab, daging memiliki kandungan zat besi jauh lebih tinggi dibandingkan ikan dan ayam. Zat besi dapat menghindarkan dari bahaya anemia, terlebih bagi ibu hamil. Disarankan untuk makan daging 3 hingga 4 kali dalam seminggu.
Pada acara Meat Up With Chef, koki andal Rita Lizani sengaja didatangkan untuk memasak menu berbahan dasar daging yang mudah dan cepat. “Jangan menganggap seluruh menu olahan daging selalu memerlukan waktu berjam-jam, seperti rendang,” tambah Chef Rita memulai demo masak.
Ada empat menu yang didemokan pada acara yang diadakan di daerah Tebet, Jakarta Selatan ini. Keempat menu tersebut diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Para peserta yang menghadiri acara tersebut tampak antusias memperhatikan tahap demi tahap proses masak. Ibu-ibu peserta kebanyakan dari wanita Bhayangkari, komunitas wanita, dan pembaca KORAN SINDO di seluruh Jakarta. Ada sekitar 50 wanita dan beberapa pria dalam acara ini.
Menu berbahan dasar daging yang diperagakan, yaitu tumis buncis daging, sushi daging, pastry isi daging, dan spageti dengan daging Australia cincang. Keempatnya menggunakan bahan yang mudah didapatkan dan tidak mahal. Beberapa tips memasak dan mengolah bahan turut dilontarkan juru masak berhijab ungu kali itu. “Saat memasak steak tidak boleh terlalu sering di balik karena akan merusak cita rasa alami daging,” tambahnya.
Untuk mengetahui kematangan daging di sisi bawah, dia melanjutkan, cukup dengan suara gemercik yang tidak lagi terdengar karena daging yang matang tidak lagi mengeluarkan cairan, seperti daging mentah. Saat mengolah buncis tumis daging, dia juga memberi tips menggunakan bawang agar lebih menghemat waktu, yakni dengan langsung geprek bawang putih dengan pisau. Setelah digeprek, kulit bawang akan langsung terpisah tanpa perlu mengupasnya terlebih dahulu.
Adapun untuk sayuran, bila ingin membuat hidangan dengan cara ditumis, masukkan sayuran terakhir saat hampir matang. Tahap itu akan membuat kandungan gizi dalam sayuran tidak terbuang karena proses masak terlalu lama. Jadi, sudah tidak ragu lagi mengolah aneka masakan berbahan dasar daging hari ini?
(hyk)