Belajar dari ikan Salmon

Senin, 03 Maret 2014 - 19:50 WIB
Belajar dari ikan Salmon
Belajar dari ikan Salmon
A A A
ADA pelajaran berharga dari kehidupan ikan Salmon. Ikan ini terlahir di sungai dan pada tahun pertama pindah ke lautan. Mereka lama berpetualang di lautan selama antara 4-7 tahun dan pada masa itu merupakan tahap kritis dalam menghadapi pemangsanya. Kemudian Salmon bersama koloninya bermigrasi kembali ke sungai. Perjalanan pulang tidaklah sebentar, memakan waktu dengan hitungan bulan dan banyak rintangan.

Selama perjalanan pulang, Salmon tidak makan karena memiliki cadangan lemak yang ada di tubuhnya. Banyak ikan Salmon yang mati karena luka, keletihan, ataupun dimakan pemangsa. Sesampainya di hulu sungai, dalam keadaan lelah ikan salmon betina bertelur sebanyak 3.000-8.000 butir. Mereka melahirkan generasi Salmon baru. Itulah kisah ikan Salmon dalam mempertahankan generasinya.

Alam adalah guru yang terbaik dalam ilmu manajemen. Kehidupan ikan Salmon di atas bisa menginspirasi kita tentang pentingnya penggabungan antara strategi yang hebat dan karakter yang kuat dalam melaksanakan sebuah misi dan mencapai tujuan. Untuk menjalankan misi mempertahankan generasinya, ikan Salmon menjalani sebuah proses yang panjang dan melelahkan. Ia yang merupakan ikan yang lahir di sungai harus pindah ke lautan selama beberapa tahun dan kemudian kembali lagi untuk bertelur ke sungai dengan cara berpuasa.

Kita melihat nilai semangat dan nilai kegigihan di balik perilaku ikan Salmon selama berpetualang di lautan yang penuh dengan rintangan. Kita juga melihat nilai kesabaran dan rela berkorban di balik perjalanan kembali ikan Salmon ke sungai dengan cara berpuasa dan dalam incaran pemangsa. Nilai atau value inilah kunci keberhasilan Salmon untuk mempertahankan generasinya.

Sedangkan strategi dan proses Salmon adalah: Pertama, mereka harus hidup di sungai terlebih dahulu selama satu tahun. Kedua, setelah cukup dewasa barulah berangkat ke lautan selama 4 hingga 7 tahun. Langkah ketiga, kembali ke sungai untuk bertelur. Inilah tiga strategi dan proses ikan Salmon dalam mempertahankan generasinya.

Apa yang kita bisa ambil pelajaran dari ikan yang hebat itu? Bahwa keberhasilan Salmon mempertahankan generasinya bukanlah terletak pada kekuatan strategi dan proses semata, akan tetapi pada kekuatan karakter atau corporate culture yang didasari oleh values yang menjadi pedoman perilaku organisasi. Inilah faktor penting yang membuat organisasi dapat berjalan sempurna.

Dalam kaitannya dengan SDM dalam organisasi, strategi yang hebat hanya bisa berhasil apabila dieksekusi oleh orang-orang yang memiliki nilai dan keyakinan yang menjadi fondasi perilakunya. Aspek perilaku, menurut Daniel Goleman dalam bukunya Working with Emotional Intellegence, berpengaruh hingga 80-90 persen dalam keberhasilan, sisanya 10-20 persen adalah keterampilan dan pengetahuan.

Tiga kunci keberhasilan leadership adalah: "Right focus, right execution, right people". Artinya fokus yang benar, ekesekusi yang benar, dan memilih orang yang benar. Karena kebanyakan kesalahan yang terjadi adalah akibat salah fokus, salah pelaksanaan, dan salah memilih orang, bukan salah strategi. Ram Charan mengatakan bahwa 70 persen kegagalan adalah akibat lemah dalam eksekusi dan akibat terlalu fokus pada high level strategy.

Sebuah hasil global survey mengatakan 92 persen pemimpin korporasi dunia mengatakan bahwa fokus mereka justru terletak pada corporate culture dan pengembangan manusia.

Karena begitu pentingnya masalah SDM dan culture ini maka di beberapa perusahaan hebat posisi Direktur SDM ini dirangkap dan dipegang sendiri oleh seorang presiden direktur dan tidak diserahkan kepada orang lain. Hal itu karena dia sadar bahwa sehebat apapun strategi yang dirancang olehnya, hasilnya sangat tergantung oleh eksekusi manusia di dalam organisasinya. Inilah sebuah titik kesalahan yang seringkali para pemimpin tidak fokuskan, yaitu pembangunan kultur sebagai ruh sebuah organisasi dan ruh sebuah bangsa.

Tuhan memberikan pelajaran yang sempurna tentang kehidupan kepada manusia melalui Kitab Suci, Nabi dan Rasul-Nya, serta melalui alam ciptaannya termasuk melalui koloni ikan Salmon yang mengajarkan manusia tentang bagaimana cara yang sempurna dalam menjalankan sebuah misi organisasi.

Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian
Pakar Pembangunan Karakter,
Corporate Culture Consultant,
Founder ESQ 165.

Fanpage: facebook.com/Ary.Ginanjar.Agustian
www.esqway165.com
www.actconsulting.co
email: [email protected]
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0772 seconds (0.1#10.140)