Duaaarrr, bom meledak di Stadion Mandala Krida
Duaaarrr, bom meledak di Stadion Mandala Krida
A
A
A
Sindonews.com - Bunyi ledakan keras terdengar menggema di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Bunyi itu berasal dari sebuah bom yang diledakkan oleh Tim Gegana Polda DIY.
Sebelum mengeksekusinya, petugas nampak menjinakkannya terlebih dahulu dengan penuh kehati-hatian. Mereka kemudian memindahkan bom ke sebuah tong baja yang disediakkan sebelumnya.
"Hitungan mundur kelima, bom siap diledakan, dimohon untuk menutup telinga," ujar petugas yang memberi aba-aba hitungan mundur hingga terjadi ledakan keras, Jumat (28/2/2014).
Kejadian itu merupakan puncak kegiatan simulasi pengamanan pemilu yang dilakukan jajaran kepolisian. Sebelumnya, terlihat aktraksi aksi anarkis yang dilakukan ratusan polisi berpakaian preman dalam merusak fasilitas Kantor KPU Kota Yogyakarta.
Ratusan polisi bersenjata lengkap menghalau aksi anarkis massa 'jadi-jadian'. Mobil water canon menyemprotkan air ke kerumunan massa tersebut. Polisi akhirnya bisa mengamankan seluruh aset milik KPU, meski kantor dalam keadaan rusak parah.
Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana menyampaikan, dalam simulasi yang diperagakan oleh 5.654 personel kepolisian itu diharapkan tidak terjadi aksi kerusuhan yang sebenarnya. Haka mengaku tujuan simulasi itu untuk memberikan kesiapan personelnya dalam pengamanan pemilu pada 9 April dan Juni (Pilpres) mendatang.
"Latihan ini seperlima dari seluruh kekuatan kita di DIY. Ini untuk antisipasi, kesiapan anggota kita dalam pengamanan pemilu," jelasnya.
Haka menyampaikan, pemilu tahun 2014 ini berbeda dengan Tahun 2009 lalu. "Sekarang ini kan dalam internal partai sendiri ada kompetisi, beda dengan 2009 lalu, kompetisinya antar parpai. Potensi terjadi kerusuhan lebih kecil saat ini," jelasnya.
Sebelum mengeksekusinya, petugas nampak menjinakkannya terlebih dahulu dengan penuh kehati-hatian. Mereka kemudian memindahkan bom ke sebuah tong baja yang disediakkan sebelumnya.
"Hitungan mundur kelima, bom siap diledakan, dimohon untuk menutup telinga," ujar petugas yang memberi aba-aba hitungan mundur hingga terjadi ledakan keras, Jumat (28/2/2014).
Kejadian itu merupakan puncak kegiatan simulasi pengamanan pemilu yang dilakukan jajaran kepolisian. Sebelumnya, terlihat aktraksi aksi anarkis yang dilakukan ratusan polisi berpakaian preman dalam merusak fasilitas Kantor KPU Kota Yogyakarta.
Ratusan polisi bersenjata lengkap menghalau aksi anarkis massa 'jadi-jadian'. Mobil water canon menyemprotkan air ke kerumunan massa tersebut. Polisi akhirnya bisa mengamankan seluruh aset milik KPU, meski kantor dalam keadaan rusak parah.
Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana menyampaikan, dalam simulasi yang diperagakan oleh 5.654 personel kepolisian itu diharapkan tidak terjadi aksi kerusuhan yang sebenarnya. Haka mengaku tujuan simulasi itu untuk memberikan kesiapan personelnya dalam pengamanan pemilu pada 9 April dan Juni (Pilpres) mendatang.
"Latihan ini seperlima dari seluruh kekuatan kita di DIY. Ini untuk antisipasi, kesiapan anggota kita dalam pengamanan pemilu," jelasnya.
Haka menyampaikan, pemilu tahun 2014 ini berbeda dengan Tahun 2009 lalu. "Sekarang ini kan dalam internal partai sendiri ada kompetisi, beda dengan 2009 lalu, kompetisinya antar parpai. Potensi terjadi kerusuhan lebih kecil saat ini," jelasnya.
(rsa)
Explore More