Pengangguran terbuka bertambah 220 ribu orang

Kamis, 20 Februari 2014 - 15:51 WIB
Pengangguran terbuka...
Pengangguran terbuka bertambah 220 ribu orang
A A A
Sindonews.com - Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Direktorat Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) mendorong perusahaan dan perguruan tinggi untuk berpartisipasi memfasilitasi pencari kerja melalui bursa lowongan kerja.

Kepala Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Tri Retno Isnaningsih mengatakan, bursa kerja memberikan kesempatan dan ajang mencari informasi bagi pencari kerja untuk mencari jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam negeri, maupun luar negeri.

Tri Retno meminta, agar ajang seperti ini menjadi budaya di dunia kerja dan oleh dunia pendidikan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Ia menambahkan, kendala yang dihadapi saat ini karena kesempatan kerja yang masih sempit dan rendahnya kualitas SDM.

"Relatif tinggi pengangguran terbuka di Indonesia, tahun 2012 ada pada 7,39 juta, lalu bertambah lagi 220 ribu orang, bertambahnya pada Februari 2013. Globalisasi arus barang dan jasa, itu pemicu menjadi penyebabnya," ungkapnya saat menghadiri UI Career & Scholarship Expo ke-17, di UI Depok, Kamis (20/02/2014).

Belum lagi diperparah dengan sistem perdagangan bebas dalam rangka WTO, APEC, dan AFTA. Pasar bebas ini mempengaruhi perpindahan manusia bekerja dari satu negara ke negara lain, mobilitas barang dan jasa.

"Kalau kita bahas tenaga kerja, Korea Selatan itu bisa satu hari dua pesawat penuh masuk ke Indonesia kirim tenaga kerja, makanya kita bahas komitmen dengan Korea, posisi tawar rendah sekali," katanya.

Tri Retno menambahkan, peningkatan daya saing sangat penting dan mendesak sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Para lulusan perguruan tinggi harus menjadi profesional dan memenuhi standar kompetensi baik nasional dan internasional.

"Seluruh masyarakat berpartisipasi aktif, lembaga pendidikan, perusahaan. Kita lakukan langkah panjang, namun belum sepenuhnya atasi pengangguran secara menyeluruh. Ada lima pilar yang kita lakukan, yang pertama informasi dan layanan ketenagakerjaan, peningkatan keterampilan dan kapasitas angkatan kerja, UMKM, padat karya infrastruktur, peningkatan direktorat tenaga kerja," ungkapnya.

Baca berita:
DPR segera buat RUU Pekerja Sosial
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0706 seconds (0.1#10.140)