Susaningtyas: Golput sama saja tak mau perubahan

Senin, 17 Februari 2014 - 08:36 WIB
Susaningtyas: Golput sama saja tak mau perubahan
Susaningtyas: Golput sama saja tak mau perubahan
A A A
Sindonews.com - Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo H Kertopati belum menentukan sikap apakah mendukung atau tidak pemidanaan bagi siapa saja yang memilih tak menggunakan hak suaranya atau menyerukan ajakan tak memilih alias golongan putih (Golput) dalam pemilu mendatang.

"Saya tidak akan jawab setuju yang mana ya. Yang jelas Golput tak gunakan hak konstitusi, amat sangat disayangkan karena bila ingin perubahan untuk lebih baik maka harus gunakan hak pilihnya," ujarnya melalui pesan singkat kepada Sindonews, Senin (17/2/2014).

Menurutnya, sikap Golput atau menyuarakan ajakan untuk Golput sama saja tidak mendukung perubahan yang lebih baik untuk bangsa. Kendati demikian, pilihan untuk Golput diserahkan ke masing-masing pribadi.

"Golput itu hak masing-masing individu. Tapi sayang sekali jika tidak dipergunakan," tutup politikus Hanura ini.

Sebelumnya diberitakan Sindonews, kebebasan warga negara Indonesia (WNI) untuk tidak menggunakan hak suara dalam pemilihan umum (Pemilu) sepertinya akan dibatasi.

Dukungan agar WNI wajib menggunakan hak suaranya, mulai Pemilu 2014, mendapatkan dukungan pengamat hukum tata negara Refly Harun. Bahkan, dia sepakat ajakan untuk Golput masuk dalam pelanggaran pidana.

Menurut Refly, seberapa pun kecilnya partisipasi pemilih sangat dibutuhkan untuk mengubah bangsa. Sebab, pemilu Indonesia menggunakan ongkos yang cukup mahal.

"Jangan Golput lah. Termalu mahal pemilu ini. Jadi kalau Golput rakyat juga yang rugi," kata Refly, usai diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 16 Februari 2014.

Dia melanjutkan, Golput memang hak setiap warga negara. Namun dari segi efektifitasnya, Golput harga yang sangat mahal untuk ditempuh dalam kurun waktu lima tahun mendatang.

Oleh karenanya, untuk menertibkan gerakan kampanye Golput, penyelenggara pemilu harus fokus melakukan sosialisasi pemilu dengan sisa waktu kurang dari dua bulan ini. "Golput enggak pernah selesaikan masalah. Berapapun pemilih yang memilih akan tetap sah, jauh lebih banyak yang memilih," ujarnya.

Baca berita:
Golput terancam pidana!
Ajak golput, ganjarannya pidana
Golput meningkat, Pemilu 2014 kritis
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7997 seconds (0.1#10.140)