Mafia hukum bayangi politik Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Marzuki Alie menyatakan politik dan kekuasaan di Indonesia masih dibayang-bayangi oleh mafia hukum yang kuat.
"Polisi, Jaksa, hakim itu dikuasai (mafia) tapi enggak jelas siapa? Praktik ini sudah lama," kata Marzuki, saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).
Menurut Marzuki, peran mafia hukum sudah lama berkembang dan terkesan dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah. Sehingga, keberadaan mereka kerap mempengaruhi proses hukum yang terjadi di Indonesia.
Dia mencontohkan, jelang pemilu 2014 praktek mafia hukum semakin menguat. Indikasinya adalah mafia hukum memodali para kontestan politik untuk saling menyandera satu sama lain.
"Mafia politik bahaya kalau membangun black campaign bertahun-tahun. Sehingga membangun yang baik dianggap salah. Kebaikan bisa jadi kerusakan dan kejahatan, karena di bully bertahun-tahun," ujarnya.
Ditambahkan dia, mafia bisa tumbuh dan berkembang karena situasi dan lingkungan. Dia pun menyadari mafia hukum sudah menguasai pilar-pikar hukum di Indonesia.
"Tapi, memang tidak jelas siapa yang menguasainya. Sehingga kita hanya merasakan ketidakadilan," sambungnya.
"Polisi, Jaksa, hakim itu dikuasai (mafia) tapi enggak jelas siapa? Praktik ini sudah lama," kata Marzuki, saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).
Menurut Marzuki, peran mafia hukum sudah lama berkembang dan terkesan dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah. Sehingga, keberadaan mereka kerap mempengaruhi proses hukum yang terjadi di Indonesia.
Dia mencontohkan, jelang pemilu 2014 praktek mafia hukum semakin menguat. Indikasinya adalah mafia hukum memodali para kontestan politik untuk saling menyandera satu sama lain.
"Mafia politik bahaya kalau membangun black campaign bertahun-tahun. Sehingga membangun yang baik dianggap salah. Kebaikan bisa jadi kerusakan dan kejahatan, karena di bully bertahun-tahun," ujarnya.
Ditambahkan dia, mafia bisa tumbuh dan berkembang karena situasi dan lingkungan. Dia pun menyadari mafia hukum sudah menguasai pilar-pikar hukum di Indonesia.
"Tapi, memang tidak jelas siapa yang menguasainya. Sehingga kita hanya merasakan ketidakadilan," sambungnya.
(ysw)