Program bela negara lebih baik ketimbang wajib militer
A
A
A
Sindonews.com - Program bela negara lebih baik dibanding pendidikan wajib militer (wamil) untuk pelajar di Indonesia demi memperkuat karakter bangsa dan disiplin mencintai Tanah Air.
Hal ini sejalan dengan pemikiran anggota Komisi I DPR Hayono Isman. Menurut pakar bidang pertahanan dan keamanan dari Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur Zainal Abidin, wajar Hayono sebagai salah satu peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrat memiliki pemikiran seperti itu.
Pengalaman sebagai anggota komisi di DPR yang membidangi pertahanan, organisasi Kosgoro dan pernah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah membentuk Hayono untuk mengarah pada program bela negara.
"Kita menargetkan bagaimana norma wawasan kebangsaan untuk tumbuh kembali berdasarkan Pancasila," ujar Zainal kepada wartawan, Jumat (14/2/2014).
Dia berpendapat, suatu negara bisa berkembang besar jika memiliki kekuatan karakter sumber daya manusia yang didukung sumber daya alam. "Saya melihat beliau (Hayono) mampu menelaah akar masalah bangsa Indonesia soal pembentukan karakter sumber daya manusia," tukasnya.
Berita:
Memalukan, debat Capres Demokrat diwarnai lempar kursi
Hal ini sejalan dengan pemikiran anggota Komisi I DPR Hayono Isman. Menurut pakar bidang pertahanan dan keamanan dari Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur Zainal Abidin, wajar Hayono sebagai salah satu peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrat memiliki pemikiran seperti itu.
Pengalaman sebagai anggota komisi di DPR yang membidangi pertahanan, organisasi Kosgoro dan pernah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah membentuk Hayono untuk mengarah pada program bela negara.
"Kita menargetkan bagaimana norma wawasan kebangsaan untuk tumbuh kembali berdasarkan Pancasila," ujar Zainal kepada wartawan, Jumat (14/2/2014).
Dia berpendapat, suatu negara bisa berkembang besar jika memiliki kekuatan karakter sumber daya manusia yang didukung sumber daya alam. "Saya melihat beliau (Hayono) mampu menelaah akar masalah bangsa Indonesia soal pembentukan karakter sumber daya manusia," tukasnya.
Berita:
Memalukan, debat Capres Demokrat diwarnai lempar kursi
(kur)