Romantika percintaan Harun

Jum'at, 14 Februari 2014 - 06:29 WIB
Romantika percintaan Harun
Romantika percintaan Harun
A A A
Sindonews.com - Romantika percintaan tak terlepas dari kisah hidup Pahlawan Nasional Kopral Harun. Nama yang disebut Pemerintah Singapura, merupakan figur kontroversial bersama Usman, akibat peristiwa pemboman di Orchard Road, Singapura.

Usman dan Harun merupakan dua nama yang disematkan oleh TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia, untuk kapal perang KRI Usman Harun.

Harun saat usianya menginjak 21 tahun, ia pernah jatuh cinta dengan seorang gadis pujaannya yang bernama Nurlaila. Tanpa diketahui oleh Samsuri kakak sulung, sekaligus pengganti ayahnya yang telah wafat. Harun sepakat bersama Nurlaila untuk kemudian hari membina biduk rumah tangga.

"Sebagai tanda janjinya kepada gadis tersebut, dilingkarkanlah cincin emas di jari manis Nurlaila," seperti dikutip Sindonews dari buku Usman dan Harun Prajurit Setia yang diterbitkan TNI Angkatan Laut (AL), Jumat (14/2/2014).

Namun, garis takdir berkata lain. Harun harus merelakan gadis pujaannya itu dipinang orang lain. Pasalnya, dia mendengar kabar, bahwa gadis idamannya itu akan melangsungkan perkawinan dengan seorang pemuda pilihan orangtua sang gadis, dan Harun merasa tersinggung.

Pada saat di rumah sang gadis sedang ramai-ramainya tamu dan kedua mempelai sudah hampir dihadapkan penghulu, demi sang pujaan hatinya itu, Harun bersama kawan-kawannya berusaha menghentikan prosesi pernikahan tersebut.

"Karena penghulu mendapat ancaman dari Harun, akhirnya lari ke rumah kakaknya yang dekat upacara pernikahan itu, di Jalan Jember Lorong 61 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Untuk minta tolong kepada kakaknya dan mencegah tindakan Harun."

Akhirnya, Samsuri sang kakak, terpaksa ikut campur dalam masalah perkawinan ini. Sebagai anak yang menghormati orangtua maupun saudaranya yang lebih tua. Akhirnya Harun mengurungkan niatnya dan menuruti perkataan kakaknya.

"Tapi dengan syarat, barang-barang perhiasan dan uang yang sudah diberikan kepada gadis tersebut dikembalikan. Sampai saat ini gadis tersebut masih hidup rukun dengan suami dan anaknya, di bilangan Tanjung Priok."

Nama Harun mencuat setelah protes Pemerintah Singapura terhadap pemberian nama kapal perang milik TNI AL, KRI Usman Harun. Pemerintah Singapura menilai nama Usman dan Harun merupakan dua tokoh yang kontroversial dan menggemparkan negeri tersebut.

Sedangkan Indonesia menilai, dua nama tersebut merupakan pemuda yang mampu memberikan semangat dengan aksi heroiknya, pada masa perjuangan Dwikora. Saat itu Usman dan Harun bisa menjadi figur sentral untuk menegakkan kehormatan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ada kepentingan pemilu di balik polemik Usman Harun
Dinamika bertetangga Indonesia-Singapura
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8351 seconds (0.1#10.140)