Usman, pria yang pandai baca Alquran
A
A
A
Sindonews.com - Pada masa penjajahan Jepang, di Desa Tawangsari, Kelurahan Jatisaba Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, lahirlah seorang bayi bernama Janatin, tempatnya pada Minggu Kliwon, 18 Maret 1943, pukul 10.00 pagi.
Janatin lahir dari keluarga Haji Muhammad Ali dengan Ibu Rukiah yang kemudian dikenal dengan nama Usman, salah seorang Pahlawan Nasional.
Hari, bulan dan tahun terus berjalan, Janatin terus tumbuh menjadi besar dan kemudian memasuki lingkungan yang lebih luas sesuai dengan pertumbuhannya. Usman orangnya pendiam, luas pergaulannya dan memang demikian pembawaannya.
"Dia tidak merasa rendah diri walaupun anak desa, dan tidak sombong dengan orang lebih lemah dari dia, sehingga ia mempunya teman banyak," seperti dikutip Sindonews dari buku Usman dan Harun Prajurit Setia yang diterbitkan TNI Angkatan Laut (AL), Kamis (13/2/2014).
Sebagai kepala keluarga Haji Muhammad Ali selalu menerangkan agama sebagai landasan hidup. Demikian pula dalam bidang pendidikan sebagai dasarnya beliau menekankan pada pendidikan agama Islam.
Tujuannya agar putra-putrinya menjadi generasi yang berguna bagi nusa dan bangsa, serta tahu membalas jasa orangtua. "Karena tidaklah mengherankan bila anak dari Haji Muhammad Ali sedikit banyak mengetahui soal agama dan semua anaknya (termasuk Usman) dapat dan fasih membaca Alquran."
Nama Usman mencuat setelah protes Pemerintah Singapura terhadap pemberian nama kapal perang milik TNI AL, KRI Usman Harun. Pemerintah Singapura menilai nama Usman dan Harun merupakan dua tokoh yang kontroversial dan menggemparkan negeri tersebut.
Sedangkan Indonesia menilai, dua nama tersebut merupakan pemuda yang mampu memberikan semangat dengan aksi heroiknya, pada masa perjuangan Dwikora. Saat itu Usman dan Harun bisa menjadi figur sentral untuk menegakkan kehormatan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kronologi gugurnya Usman & Harun
Janatin lahir dari keluarga Haji Muhammad Ali dengan Ibu Rukiah yang kemudian dikenal dengan nama Usman, salah seorang Pahlawan Nasional.
Hari, bulan dan tahun terus berjalan, Janatin terus tumbuh menjadi besar dan kemudian memasuki lingkungan yang lebih luas sesuai dengan pertumbuhannya. Usman orangnya pendiam, luas pergaulannya dan memang demikian pembawaannya.
"Dia tidak merasa rendah diri walaupun anak desa, dan tidak sombong dengan orang lebih lemah dari dia, sehingga ia mempunya teman banyak," seperti dikutip Sindonews dari buku Usman dan Harun Prajurit Setia yang diterbitkan TNI Angkatan Laut (AL), Kamis (13/2/2014).
Sebagai kepala keluarga Haji Muhammad Ali selalu menerangkan agama sebagai landasan hidup. Demikian pula dalam bidang pendidikan sebagai dasarnya beliau menekankan pada pendidikan agama Islam.
Tujuannya agar putra-putrinya menjadi generasi yang berguna bagi nusa dan bangsa, serta tahu membalas jasa orangtua. "Karena tidaklah mengherankan bila anak dari Haji Muhammad Ali sedikit banyak mengetahui soal agama dan semua anaknya (termasuk Usman) dapat dan fasih membaca Alquran."
Nama Usman mencuat setelah protes Pemerintah Singapura terhadap pemberian nama kapal perang milik TNI AL, KRI Usman Harun. Pemerintah Singapura menilai nama Usman dan Harun merupakan dua tokoh yang kontroversial dan menggemparkan negeri tersebut.
Sedangkan Indonesia menilai, dua nama tersebut merupakan pemuda yang mampu memberikan semangat dengan aksi heroiknya, pada masa perjuangan Dwikora. Saat itu Usman dan Harun bisa menjadi figur sentral untuk menegakkan kehormatan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kronologi gugurnya Usman & Harun
(maf)