Atasi teror pemilu, BNPT bawa eks pimpinan JI
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) terus memutar otak untuk meminimalisir setiap aksi ancaman teror jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti.
Salah satu cara BNPT untuk menanggulangi ancaman teror yang dilakukan para teroris dengan mendatangkan para mantan pimpinan Jaringan Islamiyah (JI) untuk melakukan deradikalisasi.
"Akan berlanjut mantan pimpinan JI Mesir, dr DR Najib Ibrahim dia melakukan deradikalisasi puluhan ribu anggota JI, tepat satu lagi Syekh Ali Al Habsy itu Grand Mufti dari Jordania sudah ketemu Abu Bakar Ba'asir," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2014).
Ansyad mengakui, hasil dari mendatangkan para mantan Pimpinan JI dari hari semakin hari sudah terlihat jelas. "Hasilnya bagus walaupun namanya terorisme masih ada perdebatan. Terjadi dialog yang bagus," ucap Ansyaad.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung mengubah seseorang untuk tidak lagi melakukan aksi teror. Namun, lanjutnya, paling tidak para pelaku ancaman teror tersebut dapat mengubah pandangannya, agar tidak kembali melakukan ancaman teror.
"Kita tidak mengharapkan sekali itu terjadi langsung berubah, memberitahukan mereka pandangan mereka tidak benar," pungkas Ansyaad.
Baca berita:
BNPT akui ada ancaman teror jelang pemilu
Salah satu cara BNPT untuk menanggulangi ancaman teror yang dilakukan para teroris dengan mendatangkan para mantan pimpinan Jaringan Islamiyah (JI) untuk melakukan deradikalisasi.
"Akan berlanjut mantan pimpinan JI Mesir, dr DR Najib Ibrahim dia melakukan deradikalisasi puluhan ribu anggota JI, tepat satu lagi Syekh Ali Al Habsy itu Grand Mufti dari Jordania sudah ketemu Abu Bakar Ba'asir," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2014).
Ansyad mengakui, hasil dari mendatangkan para mantan Pimpinan JI dari hari semakin hari sudah terlihat jelas. "Hasilnya bagus walaupun namanya terorisme masih ada perdebatan. Terjadi dialog yang bagus," ucap Ansyaad.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung mengubah seseorang untuk tidak lagi melakukan aksi teror. Namun, lanjutnya, paling tidak para pelaku ancaman teror tersebut dapat mengubah pandangannya, agar tidak kembali melakukan ancaman teror.
"Kita tidak mengharapkan sekali itu terjadi langsung berubah, memberitahukan mereka pandangan mereka tidak benar," pungkas Ansyaad.
Baca berita:
BNPT akui ada ancaman teror jelang pemilu
(kri)