Ribuan Satgas MTA menyerukan pemilu damai
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan satuan tugas Majelis Tafsir Alquran (MTA) Surakarta, Jawa Tengah, menggelar apel siaga pengamanan Pemilu 2014. Nantinya, sebanyak 8.000 ribu satgas ini akan disebarkan ke seluruh Indonesia untuk memantau pelaksanaan pemungutan suara hingga hasil akhir perhitungan suara Pileg dan Pilpres.
Dalam apel yang batal di hadiri Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman ini, MTA pun melibatkan Pemuda MTA sebanyak 2.000 orang, Tim bela diri sebanyak 500 orang serta 50.000 orang jemaat MTA lainnya.
Meskipun tidak menimbulkan kemacetan yang cukup parah, unjuk kekuatan Ormas Keagamaan besutan KH Ahmad Sukino ini mampu membuat kendaraan yang kebetulan melintasi apel akbar ormas keagamaan yang baru berusia 42 tahun ini tersendat.
Ketua Pimpinan Pusat MTA, KH Ahmad Sukino mengatakan, apel kesiapan satgas serta pemuda MTA dalam pengamanan Pemilu 2014 nanti merupakan salah satu bukti bila MTA sangat mendukung digelarnya pemilihan umum.
"Ini bukti nyata bila MTA siap mengamankan pemilu. MTA tidak memilih partai dan MTA tidak ikut berkampanye. Tetapi MTA ikut memantau siapapun figur ideal pemimpin yang dianggap pas dan bisa bertanggung jawab tidak hanya terhadap rakyatnya, namun juga bertanggung jawab di hadapan Allah," jelasnya kepada wartawan usai apel kesiapan satgas di alun-alun utara Keraton Surakarta, Minggu (9/2/2014).
Sukino meminta, agar mereka yang berkecimpung di dalam politik untuk tidak menjual ayat Alquran atau mengumbar jargon agama saat berkampanye. Pasalnya, bila itu dilakukan dikhawatirkan menimbulkan kebencian.
Diakui oleh Sukino, mendekati masa pemilihan ini, tak hanya partai politik yang mengincar massa MTA. Namun dari sejumlah tokoh politik termasuk calon legislatif (caleg) berusaha mendekati MTA.
Bahkan, kondisi tersebut dimanfaatkan sejumlah oknum yang menjual nama MTA kepada salah satu partai politik maupun caleg termasuk capres. Bahkan oknum tersebut mendapatkan keuntungan lumayan banyak dari menjual nama MTA. Untungnya aksi jual beli nama MTA tersebut cepat terungkap.
"Pada pemilu lalu MTA pernah dijual oleh calo politik yang mengatas namakan MTA sanggup mengumpulkan massa sekian ribu untuk mendapatkan bayaran yang ditipu tadi, alhamdulillah belum terlanjur jauh akhirnya terungkap setelah orang tersebut menghubungi saya untuk menanyakan kebenarannya sambil memberikan identitasnya ini dan ini dan saya nyatakan itu bukan orang MTA. Insya Allah tahun ini lebih berhati-hati dan seluruh pimpinan partai politik untuk berhati-hati," paparnya.
Menyangkut pendanaan seiring dengan penempatan satgas serta pemuda MTA di seluruh TPS di Indonesia saat pemilu nanti, Sukirno menegaskan bila dana tersebut seluruhnya ditanggung oleh MTA dan tidak ada satupun bantuan dari pihak manapun kepada MTA.
"Alhamdulilah kalau bicara biaya memang tidak masuk diakal kalau ini dilakukan murni oleh MTA. Tapi memang ini seluruhnya ditanggung oleh jemaat MTA. Insya Allah dengan pertolongan Allah semuannya akan berjalan baik. Karena MTA sudah lama didik mandiri,"jelasnya.
Hadir dalam apel kesiapan satgas dan pemuda MTA yang telah direstui dan diawasi para kiai Surakarta ini, Ketua MUI Pusat Amidhan serta Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno.
Dalam apel yang batal di hadiri Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman ini, MTA pun melibatkan Pemuda MTA sebanyak 2.000 orang, Tim bela diri sebanyak 500 orang serta 50.000 orang jemaat MTA lainnya.
Meskipun tidak menimbulkan kemacetan yang cukup parah, unjuk kekuatan Ormas Keagamaan besutan KH Ahmad Sukino ini mampu membuat kendaraan yang kebetulan melintasi apel akbar ormas keagamaan yang baru berusia 42 tahun ini tersendat.
Ketua Pimpinan Pusat MTA, KH Ahmad Sukino mengatakan, apel kesiapan satgas serta pemuda MTA dalam pengamanan Pemilu 2014 nanti merupakan salah satu bukti bila MTA sangat mendukung digelarnya pemilihan umum.
"Ini bukti nyata bila MTA siap mengamankan pemilu. MTA tidak memilih partai dan MTA tidak ikut berkampanye. Tetapi MTA ikut memantau siapapun figur ideal pemimpin yang dianggap pas dan bisa bertanggung jawab tidak hanya terhadap rakyatnya, namun juga bertanggung jawab di hadapan Allah," jelasnya kepada wartawan usai apel kesiapan satgas di alun-alun utara Keraton Surakarta, Minggu (9/2/2014).
Sukino meminta, agar mereka yang berkecimpung di dalam politik untuk tidak menjual ayat Alquran atau mengumbar jargon agama saat berkampanye. Pasalnya, bila itu dilakukan dikhawatirkan menimbulkan kebencian.
Diakui oleh Sukino, mendekati masa pemilihan ini, tak hanya partai politik yang mengincar massa MTA. Namun dari sejumlah tokoh politik termasuk calon legislatif (caleg) berusaha mendekati MTA.
Bahkan, kondisi tersebut dimanfaatkan sejumlah oknum yang menjual nama MTA kepada salah satu partai politik maupun caleg termasuk capres. Bahkan oknum tersebut mendapatkan keuntungan lumayan banyak dari menjual nama MTA. Untungnya aksi jual beli nama MTA tersebut cepat terungkap.
"Pada pemilu lalu MTA pernah dijual oleh calo politik yang mengatas namakan MTA sanggup mengumpulkan massa sekian ribu untuk mendapatkan bayaran yang ditipu tadi, alhamdulillah belum terlanjur jauh akhirnya terungkap setelah orang tersebut menghubungi saya untuk menanyakan kebenarannya sambil memberikan identitasnya ini dan ini dan saya nyatakan itu bukan orang MTA. Insya Allah tahun ini lebih berhati-hati dan seluruh pimpinan partai politik untuk berhati-hati," paparnya.
Menyangkut pendanaan seiring dengan penempatan satgas serta pemuda MTA di seluruh TPS di Indonesia saat pemilu nanti, Sukirno menegaskan bila dana tersebut seluruhnya ditanggung oleh MTA dan tidak ada satupun bantuan dari pihak manapun kepada MTA.
"Alhamdulilah kalau bicara biaya memang tidak masuk diakal kalau ini dilakukan murni oleh MTA. Tapi memang ini seluruhnya ditanggung oleh jemaat MTA. Insya Allah dengan pertolongan Allah semuannya akan berjalan baik. Karena MTA sudah lama didik mandiri,"jelasnya.
Hadir dalam apel kesiapan satgas dan pemuda MTA yang telah direstui dan diawasi para kiai Surakarta ini, Ketua MUI Pusat Amidhan serta Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno.
(kri)