Warga Jakarta tak setuju Jokowi nyapres
A
A
A
Sindonews.com - Mayoritas warga ibukota mengaku kurang setuju jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2014 mendatang.
Hal itu merupakan salah satu kesimpulan dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 26 Januari 2014. Dalam survei yang dilakukan di lima wilayah (Kotamadya) yang ada di DKI Jakarta, sebanyak 71,2 persen warga mengaku kurang setuju jika Jokowi maju sebagai capres pada Pemilu 2014.
"Hanya 27,5 persen saja yang menyatakan setuju Jokowi diusung sebagai 2014," ujar Peneliti LSN, Dipa Pradipta saat jumpa pers di Hotel Atlet Century Park, Jalan Pintu I Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2014).
Banyaknya responden yang kurang setuju Jokowi nyapres di tahun 2014 itu, lantaran mantan Wali kota Solo diminta membuktikan kinerjanya terlebih dulu sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sebanyak 32,5 persen menghendaki Jokowi kinerjanya terlebih dulu sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatannya berakhir 2017," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sebanyak 18,7 persen responden mengaku tidak setuju Jokowi nyapres di tahun 2014 karena Jokowi masih dibutuhkan untuk membenahi Jakarta.
Sementara itu, Peneliti LSN Gema Nusantara menjelaskan, populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Jakarta yang berusia minimal 17 tahun dan mereka yang belum 17 tahun, tapi sudah menikah.
"Jumlah sampel sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling)," katanya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, simpangan kesalahan (margin of error) sebesar 3,5 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen. "Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dengan responden dengan berpedoman quesioner," tuturnya.
Baca berita:
Warga Jakarta keberatan Jokowi nyapres
http://nasional.sindonews.com/read/2014/01/11/12/825713/warga-jakarta-keberatan-jokowi-nyapres
Hal itu merupakan salah satu kesimpulan dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 26 Januari 2014. Dalam survei yang dilakukan di lima wilayah (Kotamadya) yang ada di DKI Jakarta, sebanyak 71,2 persen warga mengaku kurang setuju jika Jokowi maju sebagai capres pada Pemilu 2014.
"Hanya 27,5 persen saja yang menyatakan setuju Jokowi diusung sebagai 2014," ujar Peneliti LSN, Dipa Pradipta saat jumpa pers di Hotel Atlet Century Park, Jalan Pintu I Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2014).
Banyaknya responden yang kurang setuju Jokowi nyapres di tahun 2014 itu, lantaran mantan Wali kota Solo diminta membuktikan kinerjanya terlebih dulu sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sebanyak 32,5 persen menghendaki Jokowi kinerjanya terlebih dulu sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatannya berakhir 2017," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sebanyak 18,7 persen responden mengaku tidak setuju Jokowi nyapres di tahun 2014 karena Jokowi masih dibutuhkan untuk membenahi Jakarta.
Sementara itu, Peneliti LSN Gema Nusantara menjelaskan, populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Jakarta yang berusia minimal 17 tahun dan mereka yang belum 17 tahun, tapi sudah menikah.
"Jumlah sampel sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling)," katanya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, simpangan kesalahan (margin of error) sebesar 3,5 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen. "Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dengan responden dengan berpedoman quesioner," tuturnya.
Baca berita:
Warga Jakarta keberatan Jokowi nyapres
http://nasional.sindonews.com/read/2014/01/11/12/825713/warga-jakarta-keberatan-jokowi-nyapres
(kri)