Peluang capres parpol Islam di Pemilu 2014
A
A
A
Sindonews.com - Jelang Pemilu 2014, partai politik (parpol) mulai sibuk mempersiapkan kandidat calon presiden (capres). Ada parpol yang sudah menyiapkan capres dan cawapresnya sejak jauh-jauh hari, ada juga yang baru sekadar menimbang-nimbang.
Dari sekian parpol yang lolos Pemilu 2014, parpol Islam yang tampak paling sibuk beberapa bulan terakhir. Dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul nama Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Rhoma Irama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lewat Pemira mengusung nama Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan, Partai Bulan Bintang (PBB) yang bulat mengusung Yusril Ihza Mahendra, Partai Amanat Nasional (PAN) yang memunculkan Hatta Rajasa, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendorong Suryadharma Ali (SDA).
Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Ahmad Taufan Damanik menilai, parpol berbasis Islam akan sangat kesulitan berkompetisi head to head dengan parpol nasionalis-sekuler.
"Nama-nama seperti Hatta Rajasa, Yusril, SDA, tiga kandidat dari PKS, bahkan juga JK, apalagi Rhoma Irama, akan sulit menandingi nama-nama seperti Jokowi, Wiranto, Prabowo, Ical, Dahlan Iskan atau yang lainnya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (7/2/2014).
Menurutnya, masalahnya bukan semata-mata pada figur yang dimunculkan, tetapi lebih ke masalah potensi suara dari partai Islam yang memang semakin tahun semakin merosot.
"Saya akan sedikit berbeda jika misalnya nama JK diusulkan Partai Golkar, sosok JK yang kapabilitasnya dinilai publik sangat tinggi, dipastikan akan meroket juga."
"Demikian pula Hatta Rajasa atau Yusril, Mahfud MD jika didukung partai nasionalis, saya kira juga akan lebih tinggi elektabilitasnya jika dibandingkan hanya didukung PAN dan partai Islam," sambungnya.
Baca berita:
Aher siap bersaing dengan capres populer
Dari sekian parpol yang lolos Pemilu 2014, parpol Islam yang tampak paling sibuk beberapa bulan terakhir. Dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul nama Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Rhoma Irama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lewat Pemira mengusung nama Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heryawan, Partai Bulan Bintang (PBB) yang bulat mengusung Yusril Ihza Mahendra, Partai Amanat Nasional (PAN) yang memunculkan Hatta Rajasa, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendorong Suryadharma Ali (SDA).
Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Ahmad Taufan Damanik menilai, parpol berbasis Islam akan sangat kesulitan berkompetisi head to head dengan parpol nasionalis-sekuler.
"Nama-nama seperti Hatta Rajasa, Yusril, SDA, tiga kandidat dari PKS, bahkan juga JK, apalagi Rhoma Irama, akan sulit menandingi nama-nama seperti Jokowi, Wiranto, Prabowo, Ical, Dahlan Iskan atau yang lainnya," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (7/2/2014).
Menurutnya, masalahnya bukan semata-mata pada figur yang dimunculkan, tetapi lebih ke masalah potensi suara dari partai Islam yang memang semakin tahun semakin merosot.
"Saya akan sedikit berbeda jika misalnya nama JK diusulkan Partai Golkar, sosok JK yang kapabilitasnya dinilai publik sangat tinggi, dipastikan akan meroket juga."
"Demikian pula Hatta Rajasa atau Yusril, Mahfud MD jika didukung partai nasionalis, saya kira juga akan lebih tinggi elektabilitasnya jika dibandingkan hanya didukung PAN dan partai Islam," sambungnya.
Baca berita:
Aher siap bersaing dengan capres populer
(kri)