Caleg ini rela sopiri ambulans jenazah
A
A
A
Sindonews.com - Banyak cara dilakukan sejumlah calon anggota legislatif (caleg) untuk lebih dekat dengan masyarakat pemilih. Khususnya menjelang Pemilu Legislatif yang akan digelar 9 April mendatang.
Sayangnya, cara-cara yang biasa dilakukan para caleg terkesan elitis dan jauh dari empati masyarakat. Karena tetap ada jarak antara caleg dengan masyarakat.
Namun, cara berbeda dilakukan Caleg Partai Gerindra di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Iwan Aras (AIA). Tak hanya menyiapkan sejumlah unit mobil ambulans jenazah dan bahan bakarnya kepada masyarakat, Caleg DPR RI nomor urut empat Dapil 2 Sulsel ini juga kerap menjadi sopir ambulans tiap kali masyarakat membutuhkan ambulans yang menangkut jenazah di Kabupaten Bone dan Wajo, Sulsel.
Menariknya, sebelum program ini dijalankan, Andi Iwan Aras mengumumkan program ambulans gratisnya kepada masyarakat hanya di iklan baris di salah satu media lokal. Ternyata animo masyarakat cukup besar. Ketika ditanya tujuan dirinya menyopiri ambulans untuk masyarakat yang sedang kesusahan, Andi dengan santai menjawab hal itu biasa saja dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Setelah iklan baris itu muncul di koran, kami banyak dihubungi oleh masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia. Karena kebetulan tidak ada orang lain, saya sopiri sendiri. Kan apa yang saya lakukan itu biasa saja. Itu manusiawi. Tak perlu dibesar-besarkan. Karena memang sudah semestinya kita wajib saling membantu. Mohon untuk tidak dipolitisir,” ujar Andi Iwan Aras kepada wartawan di Bone, Sulsel, Selasa (4/2/2014).
Terpisah, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Hasrullah menyatakan apa yang dilakukan Andi Iwan dengan menjadi sopir ambulans untuk masyarakat merupakan cara yang baik untuk seorang caleg.
Karena dengan cara seperti itu, Andi Iwan tidak membuat jarak dengan masyarakat. Bahkan, Hasrullah berani mengatakan langkah yang dilakukan Andi Iwan Aras itu tak jauh berbeda dengan ’blusukan’ ala Jokowi.
”Kalau Jokowi bertemu langsung dengan masyarakat sambil keliling kampung. Tapi dengan menjadi sopir ambulans pun tak kalah baik. Karena menyentuh langsung empati masyarakat. Yang terpenting, apa yang dilakukan harus dengan niat yang baik dan apa adanya. Karena seperti kita ketahui, tiap kali ada yang mengalami kesusahan dan membutuhkan ambulans, pasti harus mengeluarkan biaya mahal,” tutur Hasrullah.
Karakter-karakter calon pemimpin seperti itu, lanjut Hasrullah, harus dimunculkan. Karena langsung berdampak di masyarakat. Dan dilihat dari sisi komunikasi politik, apa yang dilakukan Andi Iwan cukup jitu karena bermuatan komunikasi politik humanis yang di dalamnya ada sambung rasa.
”Meskipun harus diakui, melakukan cara-cara seperti itu membutuhkan stamina ekstra. Tapi yang terpenting kan masyarakat bisa merasakan langsung,” tegas Hasrullah.
Sayangnya, cara-cara yang biasa dilakukan para caleg terkesan elitis dan jauh dari empati masyarakat. Karena tetap ada jarak antara caleg dengan masyarakat.
Namun, cara berbeda dilakukan Caleg Partai Gerindra di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Iwan Aras (AIA). Tak hanya menyiapkan sejumlah unit mobil ambulans jenazah dan bahan bakarnya kepada masyarakat, Caleg DPR RI nomor urut empat Dapil 2 Sulsel ini juga kerap menjadi sopir ambulans tiap kali masyarakat membutuhkan ambulans yang menangkut jenazah di Kabupaten Bone dan Wajo, Sulsel.
Menariknya, sebelum program ini dijalankan, Andi Iwan Aras mengumumkan program ambulans gratisnya kepada masyarakat hanya di iklan baris di salah satu media lokal. Ternyata animo masyarakat cukup besar. Ketika ditanya tujuan dirinya menyopiri ambulans untuk masyarakat yang sedang kesusahan, Andi dengan santai menjawab hal itu biasa saja dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Setelah iklan baris itu muncul di koran, kami banyak dihubungi oleh masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia. Karena kebetulan tidak ada orang lain, saya sopiri sendiri. Kan apa yang saya lakukan itu biasa saja. Itu manusiawi. Tak perlu dibesar-besarkan. Karena memang sudah semestinya kita wajib saling membantu. Mohon untuk tidak dipolitisir,” ujar Andi Iwan Aras kepada wartawan di Bone, Sulsel, Selasa (4/2/2014).
Terpisah, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Hasrullah menyatakan apa yang dilakukan Andi Iwan dengan menjadi sopir ambulans untuk masyarakat merupakan cara yang baik untuk seorang caleg.
Karena dengan cara seperti itu, Andi Iwan tidak membuat jarak dengan masyarakat. Bahkan, Hasrullah berani mengatakan langkah yang dilakukan Andi Iwan Aras itu tak jauh berbeda dengan ’blusukan’ ala Jokowi.
”Kalau Jokowi bertemu langsung dengan masyarakat sambil keliling kampung. Tapi dengan menjadi sopir ambulans pun tak kalah baik. Karena menyentuh langsung empati masyarakat. Yang terpenting, apa yang dilakukan harus dengan niat yang baik dan apa adanya. Karena seperti kita ketahui, tiap kali ada yang mengalami kesusahan dan membutuhkan ambulans, pasti harus mengeluarkan biaya mahal,” tutur Hasrullah.
Karakter-karakter calon pemimpin seperti itu, lanjut Hasrullah, harus dimunculkan. Karena langsung berdampak di masyarakat. Dan dilihat dari sisi komunikasi politik, apa yang dilakukan Andi Iwan cukup jitu karena bermuatan komunikasi politik humanis yang di dalamnya ada sambung rasa.
”Meskipun harus diakui, melakukan cara-cara seperti itu membutuhkan stamina ekstra. Tapi yang terpenting kan masyarakat bisa merasakan langsung,” tegas Hasrullah.
(kri)