Partai Golkar ngebet koalisi dengan PDIP
A
A
A
Sindonews.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis survei, Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menduduki peringkat teratas dalam elektabilitas. Hasil survei ini membuat kedua partai besar ini disarankan berkoalisi untuk memenangkan Pemilu 2014 mendatang.
Mengomentari hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengungkapkan telah lama partainya ingin berkoalisi dengan PDIP seperti yang disarankan LSI.
"Partai sangat sependapat dengan saran LSI itu. Bahkan sejatinya sudah sejak lama Partai Golkar menginginkan menjalin koalisi yang kuat dan permanen dengan PDIP," kata Hajriyanto saat dihubungi wartawan, Senin (3/2/2014).
"Bagi Partai Golkar, Indonesia bukan hanya butuh demokrasi, melainkan juga stabilitas politik yang kuat dan dinamis," sambungnya.
Menurut dia, koalisi Partai Golkar dan PDIP mampu mewujudkan Indonesia yang stabil sekaligus dinamis. Koalisi keduanya juga diyakini akan dapat memadukan demokrasi dan pembangunan.
"PDIP simbol demokrasi, Partai Golkar simbol pembangunan. Demokrasi tanpa pembangunan adalah laksana pohon yang tidak berbuah, sementara pembangunan tanpa demokrasi adalah otoritarianisme. Partai Golkar memang harus berkoalisi dengan PDIP untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia," terangnya.
Wakil Ketua MPR RI ini juga menyampaikan, keinginan berkoalisi dengan PDIP terjadi sejak kepemimpinan Aburizal Bakrie di Golkar.
"Paruh kedua diskusi-diskusi internal di DPP Partai Golkar selalu mengarah ke sana. Tetapi Partai Golkar menyadari bahwa semuanya itu terhalang oleh adanya koalisi Setgab dimana Partai Golkar berada di dalamnya dan PDIP berada di oposisi," tuntasnya.
Mengomentari hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengungkapkan telah lama partainya ingin berkoalisi dengan PDIP seperti yang disarankan LSI.
"Partai sangat sependapat dengan saran LSI itu. Bahkan sejatinya sudah sejak lama Partai Golkar menginginkan menjalin koalisi yang kuat dan permanen dengan PDIP," kata Hajriyanto saat dihubungi wartawan, Senin (3/2/2014).
"Bagi Partai Golkar, Indonesia bukan hanya butuh demokrasi, melainkan juga stabilitas politik yang kuat dan dinamis," sambungnya.
Menurut dia, koalisi Partai Golkar dan PDIP mampu mewujudkan Indonesia yang stabil sekaligus dinamis. Koalisi keduanya juga diyakini akan dapat memadukan demokrasi dan pembangunan.
"PDIP simbol demokrasi, Partai Golkar simbol pembangunan. Demokrasi tanpa pembangunan adalah laksana pohon yang tidak berbuah, sementara pembangunan tanpa demokrasi adalah otoritarianisme. Partai Golkar memang harus berkoalisi dengan PDIP untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia," terangnya.
Wakil Ketua MPR RI ini juga menyampaikan, keinginan berkoalisi dengan PDIP terjadi sejak kepemimpinan Aburizal Bakrie di Golkar.
"Paruh kedua diskusi-diskusi internal di DPP Partai Golkar selalu mengarah ke sana. Tetapi Partai Golkar menyadari bahwa semuanya itu terhalang oleh adanya koalisi Setgab dimana Partai Golkar berada di dalamnya dan PDIP berada di oposisi," tuntasnya.
(kri)