2035 penduduk Indonesia diprediksi capai 305,6 juta
A
A
A
Sindonews.com - Pada tahun 2035 nanti, penduduk Indonesia diprediksi menjadi 305,6 juta. Jumlah itu meningkat 28,6 persen dari 237,6 juta jiwa pada tahun 2010.
Hal demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara peluncuran buku Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010-2035 di Istana Negara.
Maka dari itu, SBY mengimbau, negara meski menyediakan kubutuhan dasar rakyat lebih dari jumlah pertumbuhan tersebut. "Walaupun kenaikannya sekira 60-an juta jiwa, namun tidak berarti kebutuhan pangan dan energi juga hanya sekitar 27 persen," kata SBY di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 29 Januari 2014.
Menurut SBY, ada pergeseran dari penduduk menegah ke bawah menjadi penduduk golongan menengah atau consuming class yang memiliki kebutuhan lebih besar lagi.
Seperti, kebutuhan dasar manusia termasuk pangan, air, dan energi bisa jadi mencapai 40 persen lebih.
"Maka dari itu, seluruh perancang pembangunaan, serta pemerintah dan lembaga negara di tingkat pusat maupun daerah untuk pandai dalam merancang masa depan dan ihtiar untuk mewujudkannya," ucapnya.
Buku yang diluncurkan tersebut memuat data penduduk, antara lain, perkiraan jumlah penduduk, struktur umur penduduk, serta angka kelahiran dan kematian, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
Sementara penyusunan buku tersebut dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan The United Nations Population Fund (UNFPA).
Hal demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara peluncuran buku Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010-2035 di Istana Negara.
Maka dari itu, SBY mengimbau, negara meski menyediakan kubutuhan dasar rakyat lebih dari jumlah pertumbuhan tersebut. "Walaupun kenaikannya sekira 60-an juta jiwa, namun tidak berarti kebutuhan pangan dan energi juga hanya sekitar 27 persen," kata SBY di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 29 Januari 2014.
Menurut SBY, ada pergeseran dari penduduk menegah ke bawah menjadi penduduk golongan menengah atau consuming class yang memiliki kebutuhan lebih besar lagi.
Seperti, kebutuhan dasar manusia termasuk pangan, air, dan energi bisa jadi mencapai 40 persen lebih.
"Maka dari itu, seluruh perancang pembangunaan, serta pemerintah dan lembaga negara di tingkat pusat maupun daerah untuk pandai dalam merancang masa depan dan ihtiar untuk mewujudkannya," ucapnya.
Buku yang diluncurkan tersebut memuat data penduduk, antara lain, perkiraan jumlah penduduk, struktur umur penduduk, serta angka kelahiran dan kematian, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
Sementara penyusunan buku tersebut dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan The United Nations Population Fund (UNFPA).
(maf)