Pemilih menyusut, KPU tak surut
A
A
A
Sindonews.com - Selama periode 4 November 2013 Daftar Pemilih Tetap (DPT) terus mengalami penyusutan hingga sekarang. Namun, hal itu tak mempengaruhi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencetak logistik cetak surat suara Pemilu 2014.
Menurut Komisioner KPU Arief Budiman pihaknya menggunakan DPT lama yakni DPT yang diputuskan pada 4 November 2013 sebesar 186.612.255 untuk memproduksi dokumen pemilu tersebut.
"Sampai dengan kontrak kemarin dibuat kita masih menggunakan DPT 4 November," kata Arief, di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
DPT tersebut tanpa memasukkan daerah seperti Papua dan Papua Barat yang masih belum menyetorkan hasil perbaikan DPT-nya. KPU beralasan, DPT di dua daerah itu masih tahap pemutakhiran.
Oleh karena itu, untuk produksi awal, KPU menggunakan DPT lama sebagai acuan bagi perusahaan atau konsorsium pemenang tender memulai produksinya.
"Nanti akan dilakukan adendum produksi itu akan kita buat sesuai DPT terakhir hasil penyempurnaan," ujar Arief.
Untuk diketahui, penyusutan DPT terjadi sejak rapat pleno dan rekapitulasi DPT yang diputuskan 4 November 2013 lalu. Sebulan kemudian, 4 Desember 2013, DPT menjadi berkurang sekira 186.172.356. Lalu pada 25 Januari 2014 kemarin, jumlah DPT nasional menyusut menjadi 185.813.540 suara.
Menurut Komisioner KPU Arief Budiman pihaknya menggunakan DPT lama yakni DPT yang diputuskan pada 4 November 2013 sebesar 186.612.255 untuk memproduksi dokumen pemilu tersebut.
"Sampai dengan kontrak kemarin dibuat kita masih menggunakan DPT 4 November," kata Arief, di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
DPT tersebut tanpa memasukkan daerah seperti Papua dan Papua Barat yang masih belum menyetorkan hasil perbaikan DPT-nya. KPU beralasan, DPT di dua daerah itu masih tahap pemutakhiran.
Oleh karena itu, untuk produksi awal, KPU menggunakan DPT lama sebagai acuan bagi perusahaan atau konsorsium pemenang tender memulai produksinya.
"Nanti akan dilakukan adendum produksi itu akan kita buat sesuai DPT terakhir hasil penyempurnaan," ujar Arief.
Untuk diketahui, penyusutan DPT terjadi sejak rapat pleno dan rekapitulasi DPT yang diputuskan 4 November 2013 lalu. Sebulan kemudian, 4 Desember 2013, DPT menjadi berkurang sekira 186.172.356. Lalu pada 25 Januari 2014 kemarin, jumlah DPT nasional menyusut menjadi 185.813.540 suara.
(hyk)