Lulusan PT masih terbentur pada kualitas mutu
A
A
A
Sindonews.com - Persoalan pendidikan di Indonesia penuh dengan polemik dan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh sejumlah lulusan, khususnya lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Patdono.
Menurut Patdono, sejumlah lulusan PTS maupun PTN terletak pada kualitas mutunya. Pasalnya, jika dibandingkan dengan lulusan luar negeri, lulusan dalam negeri masih kalah dalam hal mutunya.
"Jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi itu terletak pada mutunya. Sarjana kita kalau diadu sama lulusan Jepang, Amerika, itu kalah," kata Patdono dalam acara Roundtable Discussion, di Gedung Sindo, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
Namun, diakuinya secara global, kualitas lulusan antara PTS dan PTN di Indonesia masih beragam. Karena itu diperlukan standar kelulusan yang harus dipenuhi oleh PTN dan PTS.
"Akan segera kita terbitkan standar kelulusan, karena selama ini PT tidak ada standardisasi yang jelas. Sudah kita sempurnakan, dan akan kita buatkan Permen-nya. Semua PTN dan PTS harus memenuhi standar tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan dipenuhinya standardisasi tersebut, diharapkan peran PT bisa lebih maksimal dan membawa perubahan bagi masyarakat pada umumnya.
"Peran PT sebagai agent of educated, agent of research, agent of knowledge dan agent of economic, semoga bisa direalisasikan dengan baik," pungkasnya.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Patdono.
Menurut Patdono, sejumlah lulusan PTS maupun PTN terletak pada kualitas mutunya. Pasalnya, jika dibandingkan dengan lulusan luar negeri, lulusan dalam negeri masih kalah dalam hal mutunya.
"Jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi itu terletak pada mutunya. Sarjana kita kalau diadu sama lulusan Jepang, Amerika, itu kalah," kata Patdono dalam acara Roundtable Discussion, di Gedung Sindo, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
Namun, diakuinya secara global, kualitas lulusan antara PTS dan PTN di Indonesia masih beragam. Karena itu diperlukan standar kelulusan yang harus dipenuhi oleh PTN dan PTS.
"Akan segera kita terbitkan standar kelulusan, karena selama ini PT tidak ada standardisasi yang jelas. Sudah kita sempurnakan, dan akan kita buatkan Permen-nya. Semua PTN dan PTS harus memenuhi standar tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan dipenuhinya standardisasi tersebut, diharapkan peran PT bisa lebih maksimal dan membawa perubahan bagi masyarakat pada umumnya.
"Peran PT sebagai agent of educated, agent of research, agent of knowledge dan agent of economic, semoga bisa direalisasikan dengan baik," pungkasnya.
(maf)