Pasek sebut kebenaran dengan pembenaran beda
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi IX DPR RI Gede Pasek Suardika, mengaku masih menunggu respons surat pemecatan atau Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dikembalikan pimpinan DPR RI kepada Partai Demokrat.
Menurut Pasek, terkait PAW dirinya, Demokrat harus menjelaskan alasannya secara jelas.
Tetapi, jika Demokrat memaksakan pemecatan dirinya sebagai anggota fraksi Demokrat, maka Pasek meminta kepada Demokrat menjelaskan secara gamblang kepada publik.
Pasek mengatakan, selama ini dirinya sudah menjelaskan kepada publik tentang fakta yang sebenarnya terkait PAW dirinya. Kini setelah surat dikembalikan ke Demokrat, tugas pengurus partai menjelaskan hal tersebut.
"Kita akan mencari kebenarannya, karena saya hanya menjelaskan bahwa kebenaran sama pembenaran merupakan hal yang berbeda," kata Pasek usai diskusi bertajuk 'Lingkaran Kekuasaan, Konflik Politik dan Korupsi,' di Warung Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).
Loyalis Anas Urbaningrum ini berharap, kepada jajaran pengurus Partai Demokrat tidak mencari pembenaran atas pemecatan dirinya. Sebaliknya, Demokrat harus menjelaskan berdasarkan fakta kebenaran.
"Prosedur yang mana? Jelas-jelas undang-undang (soal PAW) melarang kok, masih mencari pembenaran. Tapi kalau kebenaran merupakan kesepakatan bersama," ujarnya.
Adapun, jika akhirnya partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut meminta Pasek mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR, maka Pasek mengaku legowo terkait putusan partainya itu.
Sebelumnya, Pasek di PAW dari keanggotaannya sebagai fraksi Demokrat. Alasan PAW karena Pasek dianggap melanggar pakta integritas yang ditetapkan bersama bagi kader dan pengurus partai berlambang bintang segitiga tersebut.
Pemecatan Pasek upaya bersihkan 'virus' Anas
Menurut Pasek, terkait PAW dirinya, Demokrat harus menjelaskan alasannya secara jelas.
Tetapi, jika Demokrat memaksakan pemecatan dirinya sebagai anggota fraksi Demokrat, maka Pasek meminta kepada Demokrat menjelaskan secara gamblang kepada publik.
Pasek mengatakan, selama ini dirinya sudah menjelaskan kepada publik tentang fakta yang sebenarnya terkait PAW dirinya. Kini setelah surat dikembalikan ke Demokrat, tugas pengurus partai menjelaskan hal tersebut.
"Kita akan mencari kebenarannya, karena saya hanya menjelaskan bahwa kebenaran sama pembenaran merupakan hal yang berbeda," kata Pasek usai diskusi bertajuk 'Lingkaran Kekuasaan, Konflik Politik dan Korupsi,' di Warung Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).
Loyalis Anas Urbaningrum ini berharap, kepada jajaran pengurus Partai Demokrat tidak mencari pembenaran atas pemecatan dirinya. Sebaliknya, Demokrat harus menjelaskan berdasarkan fakta kebenaran.
"Prosedur yang mana? Jelas-jelas undang-undang (soal PAW) melarang kok, masih mencari pembenaran. Tapi kalau kebenaran merupakan kesepakatan bersama," ujarnya.
Adapun, jika akhirnya partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut meminta Pasek mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR, maka Pasek mengaku legowo terkait putusan partainya itu.
Sebelumnya, Pasek di PAW dari keanggotaannya sebagai fraksi Demokrat. Alasan PAW karena Pasek dianggap melanggar pakta integritas yang ditetapkan bersama bagi kader dan pengurus partai berlambang bintang segitiga tersebut.
Pemecatan Pasek upaya bersihkan 'virus' Anas
(maf)