Atasi narkoba, alkohol & rokok harus seimbang

Senin, 20 Januari 2014 - 08:41 WIB
Atasi narkoba, alkohol...
Atasi narkoba, alkohol & rokok harus seimbang
A A A
Sindonews.com - Narkoba, alkohol dan rokok masih menjadi musuh bebuyutan kemanusiaan, terutama pada sektor kesehatan masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof Dr Bambang Cipto. Menurutnya, penanganan ketiga masalah tersebut, dilakukan bersamaan. Apalagi tiga produk berbahaya ini saling memiliki keterkaitan.

"Bisa kita lihat, cukup banyak kematian akibat penyalahgunaan alkohol, narkoba, dan rokok. Penyalahgunaan zat-zat ini merupakan ancaman yang mengkhawatirkan sehingga perlu upaya untuk memerangi penyalahgunaan tersebut," kata Bambang Cipto, di Yogyakarta, Senin (20/1/2014).

Bambang menuturkan, baik alkohol, rokok maupun narkoba merupakan penyebab utama kematian seseorang. Pada 2011 saja, tercatat enam juta kematian di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, sebanyak 80 persen disebabkan oleh rokok.

"Pada 2020, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 7,5 juta orang yang disebabkan rokok. Merokok menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit dalam," ungkapnya.

"Untuk penyakit kanker paru-paru jumlahnya mencapai 71 persen kasus, penyakit pernafasan kronis 42 persen kasus dan penyakit jantung atau pembuluh darah (kardiovaskular) mencapai 100 persen kasus,” imbuhnya.

Dikatakan Bambang, forum internasional akan menjadi lokasi berkumpulnya para pemegang kebijakan, pakar, aktivis dunia maupun individu perorangan yang peduli akan bahaya mencegah penyalahgunaan alkohol, narkoba dan rokok.

"Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran nasional dan regional tentang isu penyalahgunaan alkohol, narkoba dan rokok. Dengan kesadaran nasional hingga taraf internasional, diharapkan upaya penanganan ketiganya mampu lebih efektif," tuturnya.

Bambang menambahkan, alkohol, narkoba dan rokok dinilai menjadi satu kesatuan sehingga penanganannya tidak boleh dipisah-pisah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Komite Pelaksana Internasional NGO Summit Sudibyo Markus. Maskus menilai, permasalahan alkohol, narkoba dan rokok tidak boleh ditangani secara terpisah.

"Ketiganya sudah menjadi satu kesatuan. Misalnya, jika seseorang mulai merokok, dia akan mencari zat adiktif lain yang lebih kuat dari rokok dan itu ada di dalam narkoba," jelasnya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga menilai perlu adanya upaya pencegahan penyalahgunaan zat-zat adiktif berbahaya yang terkandung dalam alkohol, narkoba dan rokok.

Dan penyelenggaraan International NGO Summit tersebut sebagai upaya untuk menyadarkan generasi muda terkait bahaya yang ditimbulkan dari alkohol, narkoba dan rokok.

“International NGO Summit juga membahas mengenai meluasnya masalah penggunaan dan penyalahgunaan alkohol, narkoba dan rokok, pengaruh dari penggunaan ketiganya serta kerja sama pencegahan penyalahgunaan alkohol, narkoba dan rokok di Indonesia,” tandas Markus.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7635 seconds (0.1#10.140)