Tutup Rapim TNI, Panglima minta perubahan progresif
A
A
A
Sindonews.com - Panglima Tentara Negara Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menutup acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Gedung Gatot Subroto, Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan ini, turut serta mendampingi Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasal Laksamana TNI Marsetio, dan Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia.
Dalam amanat penutupan Rapim kali ini, Moeldoko menyampaikan TNI harus membangun semangat baru untuk berubah dari pemikiran tradisional ke arah yang lebih progresif. Namun, tidak mengubah tradisi dan jati diri TNI yang sebelumnya sudah ada.
"Harus berubah ke arah yang lebih baik lagi ke depan," tegas Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/1/2014).
Moeldoko menambahkan, hasil perubahan pemikiran tradisional ke arah yang lebih progresif, berangkat dari semangat anggota TNI yang dibangun selama Rapim TNI berlangsung.
"Dengan memperhatikan pengarahan Presiden RI, pembekalan para menteri terkait dan buah pikir para perwira dalam memecahkan permasalahan serta pokok-pokok kebijakan," pungkas Moeldoko.
Baca berita:
KPK lirik korupsi di tubuh TNI?
Dalam kesempatan ini, turut serta mendampingi Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasal Laksamana TNI Marsetio, dan Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia.
Dalam amanat penutupan Rapim kali ini, Moeldoko menyampaikan TNI harus membangun semangat baru untuk berubah dari pemikiran tradisional ke arah yang lebih progresif. Namun, tidak mengubah tradisi dan jati diri TNI yang sebelumnya sudah ada.
"Harus berubah ke arah yang lebih baik lagi ke depan," tegas Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (13/1/2014).
Moeldoko menambahkan, hasil perubahan pemikiran tradisional ke arah yang lebih progresif, berangkat dari semangat anggota TNI yang dibangun selama Rapim TNI berlangsung.
"Dengan memperhatikan pengarahan Presiden RI, pembekalan para menteri terkait dan buah pikir para perwira dalam memecahkan permasalahan serta pokok-pokok kebijakan," pungkas Moeldoko.
Baca berita:
KPK lirik korupsi di tubuh TNI?
(kri)