Peran 6 terduga teroris akan didalami
A
A
A
Sindonews.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror akan mendalami peran enam terduga teroris yang tewas usai baku tembak di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, enam orang terduga teroris memiliki peran masing-masing.
"Mereka melakukan aktivitas ini tidak sendiri-sendiri. Nanti dari hasil pemeriksaan Anton (teroris Banyumas) lah kita bisa gali kembali tentang peran yang mereka lakukan. Sementara ini perlu waktu ada juga kawan-kawan mereka sekitar sembilan yang ditangkap dalam dua pekan ini," jelas Boy kepada wartawan, Ciputat, Rabu (1/1/2014).
Sementara polisi baru mengetahui peran terduga teroris yang bernama Nurul Haq. "Dia salah satu eksekutor anggota Polri (di Pondok Aren) yang ditembak. Karena dia terjatuh, jadi ada bekas jahitan di bibirnya, seperti sumbing yah. Jadi waktu itu (penembakan) dia terjatuh. Jadi tadi malam dievakuasi ada kemiripan luka," sambungnya.
Sementara, untuk peran terduga teroris lainnya yakni Hendi masih terus didalami. "Kita kroscek lagi identitas dengan keluarga. Prosedur identifikasi yang paling akurat sampai ke tingkat pengecekan DNA," terangnya.
Boy mengaku, para terduga teroris umumnya tidak terbuka kepada masyarakat. Sebab, tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan profesi mereka.
"Berangkat pagi, pulang sore sampai malam. Jadi jarang ketemu dengan lingkungan. Karena tempatnya kayak paviliun sendiri, ada tempat menerima tamu, belakangnya kamar. Rumah induknya masih dikuasai pemilik (kontrakan) dia ada di kanan rumah induk," tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 melumpuhkan enam orang terduga teroris hingga tewas usai baku tembak dengan petugas. Berikut keenam terduga teroris yang tewas :
1. Daeng alias Hidayat.
2. Nuruh Haq alias Dirman.
3. Ozi alias Tomo.
4. Rizal alias Hendi.
5. Edo alias Ando.
6. Amril.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, enam orang terduga teroris memiliki peran masing-masing.
"Mereka melakukan aktivitas ini tidak sendiri-sendiri. Nanti dari hasil pemeriksaan Anton (teroris Banyumas) lah kita bisa gali kembali tentang peran yang mereka lakukan. Sementara ini perlu waktu ada juga kawan-kawan mereka sekitar sembilan yang ditangkap dalam dua pekan ini," jelas Boy kepada wartawan, Ciputat, Rabu (1/1/2014).
Sementara polisi baru mengetahui peran terduga teroris yang bernama Nurul Haq. "Dia salah satu eksekutor anggota Polri (di Pondok Aren) yang ditembak. Karena dia terjatuh, jadi ada bekas jahitan di bibirnya, seperti sumbing yah. Jadi waktu itu (penembakan) dia terjatuh. Jadi tadi malam dievakuasi ada kemiripan luka," sambungnya.
Sementara, untuk peran terduga teroris lainnya yakni Hendi masih terus didalami. "Kita kroscek lagi identitas dengan keluarga. Prosedur identifikasi yang paling akurat sampai ke tingkat pengecekan DNA," terangnya.
Boy mengaku, para terduga teroris umumnya tidak terbuka kepada masyarakat. Sebab, tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan profesi mereka.
"Berangkat pagi, pulang sore sampai malam. Jadi jarang ketemu dengan lingkungan. Karena tempatnya kayak paviliun sendiri, ada tempat menerima tamu, belakangnya kamar. Rumah induknya masih dikuasai pemilik (kontrakan) dia ada di kanan rumah induk," tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 melumpuhkan enam orang terduga teroris hingga tewas usai baku tembak dengan petugas. Berikut keenam terduga teroris yang tewas :
1. Daeng alias Hidayat.
2. Nuruh Haq alias Dirman.
3. Ozi alias Tomo.
4. Rizal alias Hendi.
5. Edo alias Ando.
6. Amril.
(hyk)